Sirah Nabawiyah

Kemenangan Gemilang Perang Badar Al Kubra

Oleh: Nabila Ummu Anas

MuslimahNews.com, SIRAH NABAWIYAH – Allah SWT berfirman, 

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, ‘Rabb kami hanyalah Allah.’ Dan sekiranya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (TQS Al Hajj: 39-40)

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ishaq bin Yusuf al-Azraq. Dia menambahkan, “Ibnu ‘Abbas berkata, itulah ayat pertama yang turun berkenaan dengan perang.” (HR At-Tirmidzi dan an-Nasa’i)

Strategi untuk Meraih Kemenangan

Setelah turunnya ayat tentang perang, Rasulullah Saw. mempersiapkan para sahabatnya untuk memasuki medan peperangan.

Dalam perang ini Rasulullah Saw. memimpin langsung aksi penyerangan yang hanya melibatkan sekitar 330 orang muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, dan 2 ekor kuda. Sedangkan kaum Quraisy memiliki 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300 kuda.

Berawal dari pencegatan terhadap kafilah dagang Abu Sufyan yang membawa harta benda kafir Quraisy. Abu Sufyan mengirim orang untuk meminta bantuan kaum kafir Quraisy Makkah yang ternyata disambut dengan keputusan pemuka Quraisy untuk memerangi Nabi Muhammad Saw. dan Sahabatnya.

Baca juga:  [Nafsiyah] Titik Balik Kaum Muslim dalam “Perang Total”

Pasukan Abu Jahal telah berada kira-kira satu hari perjalanan dari Badar. Beberapa pejuang muslim, termasuk di antaranya Ali bin Abi Thalib ra., berhasil menangkap dua orang pembawa persediaan air pasukan Abu Jahal di sumur Badar. Dari hasil interogasi, kedua orang itu mengaku sebagai pasukan Abu Jahal, bukan kafilah dagang Abu Sufyan.

Atas saran seorang Sahabat, Nabi menggeser pergerakan kaum muslimin ke sumur mata air terdekat musuh. Beliau juga memerintahkan agar sumur-sumur yang tersisa ditimbuni. Taktik ini brilian.

Kaum Quraisy Makkah terpaksa perang dengan bergerak ke arah yang diinginkan kaum muslimin demi mendapatkan sumber mata air terakhir. Sementara itu, Nabi telah berhasil memosisikan para prajuritnya agar Quraisy Makkah menghadap ke timur dengan sinar matahari langsung ke mata mereka.

Pasukan Muslim Meraih Kemenangan

Hari yang menentukan akhirnya datang. Tepat 17 Ramadan, kedua kubu saling bertemu di lembah Badar. Perang dimulai dengan pertarungan kecil yang melibatkan tiga wakil dari kedua kubu.

Kaum muslimin menurunkan Hamzah, Ali, dan Ubaidah bin Alharits. Sementara kaum Quraisy menerjunkan Utbah, Syaibah, dan Walid bin Utbah. Ketiga jago Quraisy itu akhirnya tewas mengenaskan.

Sementara Ubaidah mendapat luka serius dan mesti diusung ke luar medan. Meskipun Quraisy Makkah unggul jumlah dan senjata, tetapi mereka kalah. Ini karena mereka bertempur dalam gaya Arab kuno yang sembrono dan hanya mengandalkan keberanian.

Baca juga:  [Sirah Nabawiyah] Memperkuat Pengaruh Negara Islam Madinah

Pasukan muslim disiplin dalam satu komando dan terlatih. Di awal perang, pasukan Nabi menghindari pertarungan jarak dekat dan lebih memilih menyerang menggunakan panah.

Pertarungan jarak dekat hanya dimungkinkan jika musuh mendekat. Nabi juga membagi pasukan muslim menjadi tiga kelompok: sayap kanan, sayap kiri, dan tengah. Pasukan tengah adalah kaum Muhajirin dan Anshar yang telah bertekad membela Nabi sampai titik darah penghabisan.

Setelah menyadari kekalahannya, pasukan Abu Jahal panik dan melarikan diri. Mereka meninggalkan sekitar 50 pemimpinnya termasuk Abu Jahal dan Ummayah yang mati di medan pertempuran.

Yakin akan Pertolongan Allah

Bagi umat muslim, perang Badar merupakan peristiwa besar. Sebab, merupakan pertempuran besar pertama umat Islam melawan musuh. Dengan pertolongan Allah, kaum Muslim menang, meski jumlah pasukan Muslim jauh lebih sedikit dibanding pasukan kafir Quraisy.

Saking hebatnya, Allah SWT sampai menamainya sebagai Yaum Al Furqan (Hari Pembeda) karena pada hari itu dibedakanlah mana yang haq dan batil. Saat itu pula Allah menurunkan pertolongan besar untuk kaum muslimin dan memenangkan mereka atas musuh-musuhnya.

Kemenangan kaum muslimin pada akhirnya berdampak luar biasa terhadap umat Islam. Kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam mengalahkan musuh.

Baca juga:  [Sirah Nabawiyah] Interaksi Militer Negara Islam Madinah

Selain itu, umat Islam juga dipandang sebagai kekuatan baru yang patut diperhitungkan. Kemenangan ini pun memperkuat otoritas Muhammad Saw. sebagai pemimpin Negara Islam Madinah.

Beberapa Ayat Al-Qur’an Surah Ali Imran tentang Perang Badar

TQS Ali Imran: 123, ” Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.”

TQS Ali Imran: 124, “(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin, ‘Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?’.”

TQS Ali Imran: 125,Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.”

TQS Ali Imran: 126, Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Mahaperkasa.”

Kemenangan perang Badar membuktikan bahwa dalam menghadapi musuh harus dengan berbagai persiapan baik ruhiyah maupun strategi dan fisik. Ketaatan pasukan kepada Rasulullah Saw. juga berpengaruh bagi diperolehnya kemenangan ini. Wallahu a’lam bishshawab. [MNews/Rgl]

Sumber: Sirah Nabawiyah, Sisi Politis Perjuangan Rasulullah Saw., Prof. Dr. Muh. Rawwas Qol’ahji, Al Azhar Press

One thought on “Kemenangan Gemilang Perang Badar Al Kubra

  • Linda Nia Safitri

    Luar biasa menggunggah ghirah perjuangan

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *