[Fokus] Moderasi Beragama, Tantangan bagi Optimalisasi Peran Ibu
Betulkah moderasi beragama itu obat? Ataukah sebaliknya, racun yang berbahaya? Tulisan berikut secara ringkas akan memaparkan pengaruh moderasi beragama terhadap peran ibu.
Read MoreBetulkah moderasi beragama itu obat? Ataukah sebaliknya, racun yang berbahaya? Tulisan berikut secara ringkas akan memaparkan pengaruh moderasi beragama terhadap peran ibu.
Read MoreFaktanya, demokrasi gagal menghasilkan keputusan politik—perundang-undangan—yang menjamin kesejahteraan ekonomi rakyat. Lalu, mengapa Indonesia masih berharap pada demokrasi?
Read MoreNegeri ini memang sudah darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak. Wajar jika banyak pihak berusaha menyelesaikan persoalan ini. Pertanyaannya, apakah jika RUU TP-KS ini sah akan mampu menyelesaikan segala permasalahan?
Read MoreApakah seorang muslim tidak boleh mengakui bahwa Islam satu-satunya agama yang benar? Lalu, apakah muslim yang mengakui hal tersebut adalah muslim radikal dan ekstrem yang mengancam kerukunan? Benarkah moderasi beragama mampu menyolusi permasalahan sosial keagamaan?
Read MoreBetapa sesat dan jahatnya sekularisme, menjadikan penjahat seksual bersembunyi di balik institusi keagamaan. Institusi pendidikan keagamaan telah menjadi korban penerapan sekularisme oleh lingkungan luar yang jauh lebih besar dan berkuasa, yaitu negara.
Read MoreKoruptor yang sudah mengambil uang rakyat hanya sekadar diminta mengembalikan dana korupsi tanpa dihukum penjara. Yang lebih menyakitkan lagi, para penegak hukum yang seharusnya tegas menjatuhkan sanksi malah duduk bercengkerama dengan para koruptor. Sungguh sangat zalim! Kalau begini, seriuskah negara memberantas korupsi?
Read MorePemerintah berkewajiban menerapkan peraturan pergaulan laki-laki dan perempuan sesuai Islam (nizham ijtima’i fil Islam). Individu-individu sebagai anggota masyarakat pun harus bertakwa sehingga dengan penuh kesadaran melaksanakan peraturan pergaulan sesuai Islam. Selanjutnya, masyarakat wajib memeliharanya dengan mempelajari dan mengajarkan ke anggota masyarakat lainnya, serta beramar makruf nahi mungkar.
Read MoreWah, Ade Armando mengatakan bahwa jawaban atas kesempitan berpikir dalam beragama di Indonesia adalah menghidupkan kembali Islam liberal, yakni membebaskan manusia untuk berpikir ketika menafsirkan ajaran Islam. Lalu ia membandingkan dengan umat Kristen yang dipandangnya maju setelah memerdekakan diri dari kungkungan berpikir para pemuka agama di masa lalu. Bukankah pernyataannya ini menyudutkan dan mengolok-olok Islam? Tulisan ini akan mengkritisi dan meluruskan pernyataan Ade tersebut.
Read MoreApa jadinya nasib umat Islam pada masa mendatang jika kaum mudanya teracuni pemikiran yang seolah-olah bijaksana, padahal sesungguhnya merupakan racun yang membinasakan? Saatnya kembali pada Islam kafah yang akan membawa umat Islam kepada keberkahan.
Read MoreBanyak pihak yang “mengincar” generasi muda penerus bangsa untuk memuluskan berbagai program dan agenda berbagai pihak, termasuk pengusung moderasi beragama yang saat ini sangat masif mengaruskan idenya ke tengah-tengah umat. Hal ini tidak boleh kita biarkan!
Read More