[News] Duka Muslim Uighur, Diburu Hingga ke Tanah Suci
Tak ada satu tanah pun yang aman bagi muslim Uighur atau pengungsi muslim lainnya, sebab tak satu pun penguasa muslim yang mampu melindungi mereka.
Baca SelengkapnyaTak ada satu tanah pun yang aman bagi muslim Uighur atau pengungsi muslim lainnya, sebab tak satu pun penguasa muslim yang mampu melindungi mereka.
Baca SelengkapnyaSesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara. Tetapi anehnya, ketika Muslim Uighur digenosida oleh Cina, para penguasa Muslim malah diam saja. Malah tak sedikit yang lebih percaya pada alibi Cina. Mengapa?
Baca SelengkapnyaLantas, cukupkah diplomasi lunak dapat membela kaum muslim Uighur? Sementara kebrutalan rezim Cina pada mereka terus terjadi hingga saat ini. Bagaimana seharusnya sikap penguasa negeri-negeri kaum muslim atas pembelaan mereka kepada sesama muslim?
Baca SelengkapnyaSebagaimana negara-negara pengidap Islamofobia, ajaran Islam dan kaum muslim distigma sebagai ancaman. Maka Muslim Uighur disebut berpotensi menerbitkan terorisme dan ekstremisme, dan itu sebabnya rezim Xi Jinping merasa berkepentingan “menjaga” HAM di Xinjiang.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil memenangi pertempuran, wilayah tersebut diklaim sebagai wilayah Cina. Lalu dijadikan sebagai salah satu provinsi baru, Xinjiang ‘daerah kekuasaan baru’. Dari segi namanya saja jelas, bahwa wilayah itu bukan bagian dari Cina.
Baca SelengkapnyaTidak perlu berandai-andai kita menjadi muslim Uighur dulu, baru kita peduli. Tidak perlu menunggu kita dizalimi, disiksa, atau bahkan diperkosa oleh orang-orang kafir jahat, baru kita merasakan penderitaan seperti yang mereka rasakan.
Baca SelengkapnyaWarga Uighur telah kehabisan air mata. Derita yang begitu lama terus mendera. Alih-alih sirna, ancaman lebih besar menganga di hadapan
Baca SelengkapnyaOleh: Xiang Yi (Bitter Winter) MuslimahNews.com, UIGHUR — Dengan dalih “deradikalisasi,” Partai Komunis Cina (CCP) telah memperluas kontrolnya terhadap populasi di
Baca SelengkapnyaMuslimahNews.com, UIGHUR — Cina tetap mempertahankan kamp-kamp “indoktrinasi” yang luas di Xinjiang. Pemerintah akan terus “melatih” penduduk, meskipun terjadi kebocoran
Baca SelengkapnyaTerlebih kini nasionalisme negara bangsa di Eropa menunjukkan sisi gelapnya dengan tidak mengakui hak-hak para pengungsi secara layak sebagai manusia.
Baca Selengkapnya