Inspiratif dan Mencerdaskan
Tugas polwan pada era kapitalisme sangat berat dan berisiko tinggi. Ini sungguh tidak mudah. Posisi wanita dalam pembangunan berbasis kesetaraan gender sangatlah berat, berisiko, dan tidak sesuai fitrahnya. Kalau begitu, bagaimana posisi polwan seharusnya?
Baca Selengkapnya
Hingga hari ini, ide kesetaraan gender yang datang dari pemikiran liberal tersebut masih mereka jajakan ke tengah muslimah. Tidak sedikit yang mengambilnya sebagai solusi persoalan perempuan. Akibatnya, perjuangan para muslimah makin menjauh dari jalan sahih yang akan mengantarkannya pada posisi hakiki perempuan.
Baca Selengkapnya
Triple burden ini menjelaskan bahwa terdapat tiga sektor yang menjadi beban ganda perempuan, yaitu sektor reproduksi, komunitas, dan produksi. Buah dari ide kesetaraan gender?
Baca Selengkapnya
Sepintas lalu, argumentasi yang disampaikan oleh para pengusung kesetaraan gender—apakah dari kalangan feminis atau pengusung Islam moderat—seolah-olah benar. Akan tetapi, jika kita mencermati argumentasi mereka, sesungguhnya dalam hal ini terjadi kesalahan berpikir dan diperparah dengan terjadinya kekeliruan dalam memahami nas.
Baca Selengkapnya
Dilansir dari kemenag.go.id (21/4/2021), menurut Perwakilan PSGA UIN Walisongo Semarang Titik Rahmawati, deklarasi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian terhadap isu anak dan gender di masa pandemi. Bagaimana respons mubaligah dan tokoh muslimah?
Baca Selengkapnya
Para pejuang kesetaraan gender berharap ide ini memberi dampak positif terhadap nasib perempuan. Sayangnya, justru tidak sesuai harapan. Saat gerakan ini masif dikampanyekan, saat itulah kekerasan seksual dan ketimpangan sosial yang menimpa kaum perempuan semakin meningkat.
Baca Selengkapnya
Pejuang kesetaraan gender menyatakan sebagian besar negara di dunia belum serius menjalankan ide kesetaraan gender, hingga mengakibatkan perempuan makin menderita selama pandemi. Benarkah demikian?
Baca Selengkapnya
Semua “pemufakatan” internasional tentang gender—baik CEDAW, BPfA, ICPD, MDGs, ataupun SDGs—sebagaimana UU internasional yang digagas Barat adalah sumber malapetaka.
Baca Selengkapnya
Benarkah banyaknya perempuan yang berpartisipasi dalam politik akan menyejahterakan perempuan?
Baca Selengkapnya
Mengangkat isu pandemi Covid-19 sebagai satu kondisi yang turut memperparah kekerasan terhadap perempuan sesungguhnya tidak relevan dan terkesan sangat dipaksakan.
Baca Selengkapnya