[Keluarga] Kuatkan Imunitas Remaja Muslim Hadapi Wabah Liberalisasi
Jangan remehkan kedangkalan pemahaman remaja kita tentang Islam. Ini adalah lampu merah yang harus menjadi perhatian serius bagi orang tua dan keluarga. Imunitas remaja muslim harus terbentuk dengan pembinaan Islam kafah sehingga Islam menjadi pemahaman yang memandu pola pikir dan sikap remaja.
Penulis: Nabila Ummu Anas
Muslimah News, KELUARGA – Bagai wabah, paham kebebasan begitu cepat menyebar menjangkiti siapa saja, tua maupun muda. Padahal, sudah banyak realitas kerusakan dan kemudaratan yang manusia rasakan akibat menelan racun kebebasan ini.
Ini adalah kebebasan berpikir yang bablas dengan mengatasnamakan moderasi beragama hingga menjadikan seseorang tidak mengenali Islam sebagai keyakinannya. Sesat pikir yang kemudian menggelincirkan perilaku seorang muslim ke dalam kubangan dosa.
Pernyataan ‘Semua agama benar’, ‘Tuhan menyerahkan urusan manusia kepada hamba-Nya’, ’Jangan bawa-bawa agama kala bersikap dan bergaul’, ‘Aku lebih berhak atas tubuhku’, ‘Jangan terlalu dalam mempelajari agama’, dan sebagainya adalah wajah-wajah liberal yang hari ini hadir masif di tengah kehidupan kita.
Kita tidak boleh membiarkan paham liberal ini beredar karena ia akan menjadi racun mematikan bagi generasi Islam masa depan. Kaum muslimin dapat kehilangan generasi yang mampu mengulang sejarah kedigdayaan Islam. Tidak ada kegemilangan, bahkan tidak akan mampu membangun sebuah peradaban yang mulia jika akidah remaja muslim hari ini sudah dilemahkan, pola pikirnya disesatkan, dan perilakunya dibebaskan.
Islam Bukan Sekadar Agama
Allah Swt. berfirman, “Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS Al-Maidah: 3)
Islam adalah agama sempurna, jalan hidup manusia, bahkan satu-satunya yang Allah ridai. Oleh karenanya, remaja muslim harus mempelajari dan memahami Islam. Agar Islam menjadi pemahaman yang akan memandu pola pikir dan pola sikap remaja, imunitas remaja muslim harus terbentuk dengan pembinaan Islam kafah. Jangan menganggap remeh terhadap kedangkalan pemahaman remaja kita tentang Islam. Ini adalah lampu merah yang harus menjadi perhatian serius bagi orang tua dan keluarga.
Menanamkan Islam Ideologis pada Remaja
Bukan sekadar mereka tidak mengenal fikih taharah, apalagi fikih pergaulan laki-laki dan perempuan. Akan tetapi, lebih kepada sudahkah kita menanamkan Islam sebagai ideologi bagi remaja muslim sehingga jati diri dan arah hidup mereka menjadi jelas?
Dengan Islam, harusnya remaja muslim tidak mudah terpengaruh dan terombang-ambing tidak tentu arah sehingga tersesat tidak menemukan kebahagiaan sejati. Suntikan imunitas dengan dosis yang sempurna hanya terwujud dengan pembinaan remaja muslim dengan Islam kafah, yakni penanaman dan penguatan akidah Islam disertai dengan pembentukan kesadaran untuk terikat dengan hukum syarak pada setiap sikap dan perilaku dalam kehidupan.
Allah Swt. berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah: 208)
Tafsir ringkas Kemenag RI tentang QS Al-Baqarah ayat 208 ini menyatakan, “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan. Kata “as-silm” atau “as-salm” di sini berarti Islam. Laksanakanlah Islam secara total, tidak setengah-setengah, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan yang menyesatkan dan memecah belah kamu. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”
Artinya, tidak ada celah untuk paham kebebasan dalam kehidupan kaum muslimin. Perintah Allah adalah melaksanakan Islam secara totalitas dan tidak setengah-setengah. Apa pun yang datang dari Islam harus kita ambil, tidak memilah dan memilih sesuka hati manusia.
Pembinaan Islam kafah juga akan memberikan pemahaman pada remaja sehingga memiliki kepekaan politik terhadap apa pun yang tersodorkan di hadapan mereka, apa pun namanya. Mereka tidak mudah terkelabui dengan balutan madu perlindungan, hak asasi manusia, duta perdamaian, duta moderasi, dan lain-lain. Namun, mereka menjadi remaja muslim dengan karakter khas Islam ideologis.
Harus Pembinaan Intensif Berkesinambungan
Ibarat menu makanan, kesesatan liberal terhidang setiap hari di hadapan remaja. Hanya dengan pembinaan intensif yang berkesinambungan, remaja muslim akan memiliki kekebalan terhadap bahaya liberalisasi. Orang tua harus bersungguh-sungguh mencari dan mendukung wadah pembinaan Islam kafah yang tepat bagi anak remajanya agar mereka mampu mengidentifikasi keberadaan wabah liberal yang menyesatkan ini.
Keluarga adalah wadah dengan satu visi dan misi untuk mengadang gempuran liberal. Oleh sebab itu, pembinaan Islam kafah tidak hanya remaja dapatkan di majelis pengajian, tetapi implementasinya juga terasa saat berada di rumah.
Pola pikir remaja muslim harus senantiasa terasah dengan tsaqafah Islam kafah dalam pembinaan dan literasi hariannya. Amal takarub ilallah remaja juga harus selalu hidup, terutama saat mereka bersama keluarga.
Dengan menggiatkan ibadah mahdhah, kecenderungan remaja akan terarah sehingga tidak mudah menuruti keinginan hawa nafsu. Salat sunah, puasa sunah, qiamulail, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan kebiasaan remaja muslim yang lain juga merupakan bentuk pembinaan Islam kafah. Jadi, tidak sekadar perbaikan akhlak, tetapi seluruh konten kehidupan remaja berlandaskan Islam kafah.
Remaja Duta Islam Kafah
Pembinaan intensif ini tidak hanya menjadikan remaja muslim saleh sendiri, tetapi juga mendorong untuk mewujudkan kesalehan berjemaah dalam masyarakat. Berarti mereka juga harus berani mendakwahkan Islam kafah kepada yang lain.
Aktivitas dakwah oleh remaja sebenarnya juga akan menguatkan mereka untuk memegang teguh Islam kafah. Apalagi jika dakwah remaja berlangsung secara berjemaah dalam komunitas remaja pejuang tegaknya Islam kafah. “Herd imunity” (kekebalan kelompok) akan terwujud guna menghadapi “pandemi” liberalisasi.
Kerinduan hadirnya Islam kafah akan mendorong remaja terus berdakwah dan berjuang di tengah masyarakat, rindu yang senantiasa terpupuk dengan kekuatan pola pikir dan pola sikap remaja. Potensi kreatif remaja pun akan terkontribusikan untuk amal dakwah ini. Upaya keras mengawal potensi remaja muslim ini akan menjadi investasi pahala yang tiada tara di sisi Allah Swt.. Insyaallah. [MNews/Rgl]