FokusTsaqafah

Selamatkan Generasi Muda Muslim dari Racun Moderasi Beragama (Bagian 2/2)

Sambungan dari Bagian 1/2

MuslimahNews.com, FOKUS TSAQAFAH — Telah kita pahami, ide moderasi beragama ini pada dasarnya adalah bagian dari rangkaian proses sekularisasi pemikiran Islam ke tengah-tengah umat yang mendapat warna baru. Ide ini menyerukan bahwa semua agama sama dan menyeru untuk membangun Islam inklusif—Islam yang bersifat terbuka—dan toleran terhadap ajaran agama lain. Padahal, sudah sangat jelas bahwa Allah Swt. menegaskan,

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلامُ 

“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali ‘Imran: 19)

وَ مَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلامِ ديناً فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَ هُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخاسِرينَ 

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran: 85)

Berdasarkan ayat-ayat ini, Allah Swt. telah sangat tegas menyatakan bahwa agama yang benar dan mulia di sisi Allah hanyalah Islam. Terlebih lagi, ada celaan yang bersifat jazm (pasti) bahwa Allah tidak akan menerima agama selain Islam dan mereka (nonmuslim) tidak akan selamat di akhirat kelak.

Telah nyata betapa bahayanya ide moderasi beragama ini dengan pemikiran dasar menyamakan semua agama, artinya menjadikan semua agama benar. Berikutnya, menyepadankan nilai-nilai Islam yang datang dari Al-Khalik Al-Mudabbir dengan agama dan aturan buatan manusia.

Selanjutnya, pelan tetapi pasti, gagasan ini tidak hanya mengebiri Islam—yang sejatinya merupakan ideologi, yakni agama yang memiliki pemikiran dan cara mewujudkan pemikiran-pemikirannya—menjadi sekadar kumpulan pemikiran. Walhasil, Islam pun berubah menjadi sekadar agama ruhiyah yang kehilangan sisi politisnya sebagai solusi seluruh aspek kehidupan.

Dengan demikian, ide Islam moderat ini telah mengaburkan identitas hakiki individu muslim, jelas -jelas mengacaukan pikiran, memandulkan perasaan, serta merobohkan tatanan kehidupan masyarakat. Juga terbukti mengaborsi cikal bakal persatuan hakiki umat.

Lebih jauh lagi, Islam moderat telah digunakan untuk mengadang upaya penegakan syariat dan Khilafah. Hal ini sama saja dengan menghalangi kebangkitan Islam di muka bumi ini.

Baca juga:  [Fokus] Marak Kekerasan Seksual, Bukan RUU TP-KS Solusinya

Mencegah Tegaknya Khilafah

Musuh-musuh Islam sangat menyadari bahwa tegaknya kembali Khilafah di dunia akan mengancam dominasi mereka. Hal ini karena Khilafah yang menerapkan syariat Islam secara kafah akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia, melindungi dan membebaskan umat Islam yang tertindas, serta menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia hingga menjadi rahmatan lil ‘alamin.

Oleh karena itu, tegaknya kembali Khilafah harus mereka cegah, di antaranya dengan politik belah bambu. Umat Islam yang mendukung dipuji-puji dan dijuluki muslim moderat, sedangkan yang bertentangan harus mereka habisi.

Mereka berupaya keras agar umat Islam jauh dari aturan Islam, yakni dengan menerapkan sistem kapitalisme yang jelas-jelas telah membawa umat Islam pada penjajahan dan kehinaan. Selain itu, mereka berupaya menjauhkan umat Islam dari karakternya sebagai sebaik-baik umat (khairu ummah) dan pionir peradaban, sebagaimana pernah tersemat di pundak umat selama belasan abad, mulai saat Rasulullah saw. menegakkan sistem Islam di Madinah, berlanjut oleh khulafa setelahnya, hingga sistem Khilafah ini runtuh pada 1924 akibat konspirasi penjajah dan antek-anteknya di negeri kaum muslimin. Saat itulah umat Islam mulai masuk dalam cengkeraman penjajahan kapitalisme sehingga menjadi umat yang tidak berdaya sama sekali.

Ini semua tidak lepas dari upaya musuh-musuh Islam untuk memecah belah umat dengan melakukan pengotak-kotakan umat sesuai rancangan mereka. Karena itu, umat Islam wajib menyadari bahwa pengotak-kotakan Islam menjadi moderat, fundamentalis, radikal, dan sebagainya, adalah demi kepentingan Barat, yakni untuk memunculkan satu kelompok Islam dan menekan kelompok Islam yang lain.

Dengan begitu, Barat berambisi hanya ada satu Islam, yakni Islam yang mau menerima ideologi, nilai-nilai, dan peradaban Barat, serta kepentingan mereka. Pada akhirnya, sebagian umat Islam menuduh umat Islam lainnya dengan kedok toleransi atau kerukunan, padahal yang terjadi justru adu domba antara umat Islam itu sendiri.

Baca juga:  [Opini] Kubangan Akut Narkoba, Krisis Identitas Selebritas Muda

Hal inilah yang harus kaum muslim waspadai, termasuk generasi mudanya agar jangan sampai terjebak oleh tipu daya musuh-musuh Islam. Betapa miris membayangkan kualitas masa depan generasi muda muslim jika kita membiarkan mereka berada dalam cengkeraman program moderasi beragama ini. Mereka akan terus terkepung dengan ide ini melalui guru di sekolah atau madrasah, maupun lewat organisasi kepemudaan yang malah akan menjauhkan identitas utamanya sebagai khairu ummah, pelanjut peradaban mulia.

Alih-alih mendapatkan pengukuhan kepribadian Islam, mereka yang ingin konsisten menerapkan agamanya dengan benar akan mendapat tuduhan radikal dan intoleran. Produk pendidikan moderasi agama adalah generasi yang tidak mempertentangkan antara agama yang ada di negeri ini yang menjunjung tinggi toleransi kebablasan. Ini adalah pemahaman beragama yang tidak hanya harus kita luruskan, tetapi juga harus kita hancurkan hingga ke akarnya.

“Racun” Moderasi Beragama

Telah sangat jelas bahwa moderasi beragama tidak berasal dari Islam, terlebih lagi bahaya ide ini sangat nyata bagi umat Islam, termasuk generasi muda muslim. Penyebaran paham ini akan memecah belah persatuan umat, memalingkan perjuangan kaum muslimin, dan menjauhkan penerapan Islam kafah, serta makin melanggengkan penjajahan Barat.

Alih-alih bisa membawa umat kepada kebangkitan, justru yang terjadi adalah akan makin menjauhkan umat dari kebangkitan. Oleh sebab itu, umat Islam harus membendung pemikiran Islam moderat dari akarnya dan membuangnya jauh-jauh.

Dengan demikian, kita harus berupaya keras menyelamatkan generasi muda muslim dari gempuran moderasi Islam. Hal ini agak kelak anak-anak kita menjadi generasi yang berkualitas, generasi pelanjut estafet perjuangan tegaknya Islam. Bukan dengan mencekoki mereka melalui pemikiran moderasi beragama, tetapi dengan menanamkan akidah dan syariat Islam sehingga mereka menjadikan akidah Islam sebagai pijakan dalam berpikir dan bertingkah laku. Hal ini akan bisa terwujud jika generasi muslim ini belajar Islam kafah.

Di tangan generasi muda inilah tergenggam tanggung jawab untuk mengantarkan umat Islam kelak pada kebangkitan hakiki, yaitu tegaknya hukum-hukum Islam di muka bumi ini dalam naungan Khilafah.

Baca juga:  Apa pun Pemaknaan Moderasi Beragama, Hakikatnya Adalah Mengubah Agama

Selamatkan Generasi Muslim

Apa jadinya nasib umat Islam pada masa mendatang jika kaum mudanya teracuni pemikiran yang seolah-olah bijaksana, padahal sesungguhnya merupakan racun yang membinasakan? Saatnya kembali pada Islam kafah yang akan membawa umat Islam kepada keberkahan.

Semua pihak, termasuk negara, masyarakat, lembaga pendidikan, dan keluarga, harus berperan aktif dan turut serta melindungi generasi muda muslim dari setiap upaya yang menggerus, menistakan, dan menjauhkan akidah Islam dan ajarannya. Kemudian memberikan keleluasaan kepada umat dan generasi muslim untuk belajar dan melaksanakan hukum-hukum Islam secara sempurna.

Semua ini hanya mungkin berlangsung jika syariat Islam diterapkan total dalam sistem pemerintahan Islam yakni Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Telah sangat jelas sesungguhnya bahwa Allah Swt. memerintahkan kita untuk mengamalkan Islam secara kafah. Ajaran Islam Rasulullah saw. bawa dan contohkan bukanlah Islam moderat.

Allah Swt. berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah [2]: 208)

Dalam ayat di atas, Allah Swt. memerintahkan orang beriman untuk menerapkan Islam secara keseluruhan. Seorang muslim dituntut untuk memiliki keimanan yang benar. Wajib pula membuktikan keimanannya dalam wujud keterikatannya pada semua syariat Islam, baik menyangkut pribadi, keluarga, maupun ketika bermasyarakat dan bernegara.

Dengan kata lain, kita diminta untuk mengatur seluruh urusan kehidupan dengan Islam. Dengan aturan Islam, kita dan generasi muslim akan selamat. Hal ini hanya akan terwujud jika Khilafah Islamiah tegak. Oleh karenanya, perjuangan tegaknya Khilafah menjadi agenda umat Islam hari ini. Wallahualam. [MNews/Gz]

One thought on “Selamatkan Generasi Muda Muslim dari Racun Moderasi Beragama (Bagian 2/2)

  • Citra S Utama

    Dalam pusaran arus deras moderasi beragama umat Islam khususnya generasi muda muslim akan semakin jauh dari indentitas dirinya sebagai seorang muslim tergerus oleh racun secularisme, Moderasi Islam bertujuan mematikan semangat dan ghiroh umat untuk bangkit membela dan menegakkan Islam secara kaafah

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *