Nafsiyah

[Nafsiyah] Doa Terbaik Berasal dari Al-Qur’an dan Sunah

MuslimahNews.com, NAFSIYAH — Doa adalah salah satu amal saleh yang utama, bentuk permohonan kepada Allah Swt. yang disertai kerendahan hati untuk mendapat suatu kebaikan dan kemaslahatan. Firman Allah Swt., “Dan Rabb-mu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.‘” (QS Al-Mukmin: 60)

Apakah diperkenankan berdoa menggunakan bahasa selain bahasa Arab? Bagaimana kita menyikapi orang yang mengatakan, “Berdoa menggunakan bahasa Indonesia, karena Tuhan kita bukan orang Arab?”

Pertama, berdoa boleh saja menggunakan bahasa Arab juga bahasa non-Arab. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, “Berdoa boleh dengan bahasa non-Arab, Allah Swt. tentu saja mengetahui setiap maksud hamba walaupun lisannya tidak bisa menyuarakan. Allah Maha Mengetahui setiap doa dalam berbagai bahasa dan Allah Maha Mengetahui setiap kebutuhan yang dipanjatkan.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/489).

Namun, perlu kita pahami bahwa doa terbaik ialah doa yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunah. Dengannya kita akan mendapatkan banyak kebaikan, tidak hanya sebatas pada yang kita minta.

Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Sudah sepatutnya setiap hamba berdoa sesuai syariat Al-Qur’an dan Sunah karena doa yang berasal dari keduanya tidak diragukan lagi keutamaan dan kebaikannya. Doa yang ada pada keduanya termasuk doa para Nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang saleh yang menjadi teman terbaik dan berada di jalan yang lurus.” (Majmu’ Al Fatawa, 1/346).

Baca juga:  Ma’al Hadîts Asy-Syarîf: Doa Adalah Inti Ibadah

Oleh karena itu, doa yang dipanjatkan dengan bahasa Arab memiliki keutamaan karena berasal dari Al-Qur’an dan Sunah, meskipun berdoa menggunakan bahasa non-Arab diperbolehkan. Selain itu, hendaknya setiap doa yang dipanjatkan dipahami artinya sehingga bisa diresapi.

Rasulullah saw. bersabda, “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR Tirmidzi no. 3479)

Kedua, berkaitan dengan ujaran ‘Tuhan kita bukan orang Arab‘, mari kita memahami terlebih dahulu firman Allah Swt., “Tidak beranak dan diperanakan.” (QS Al-Ikhlas: 3)

Dalam Tafsir Al-Misbah, ayat di atas berarti Allah tidak beranak dan tidak terlahir dari bapak atau ibu. Tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya dan tidak ada seorang pun yang menyerupai-Nya.

Beranak atau diperanakkan menjadikan adanya sesuatu yang keluar darinya. Hal ini bertentangan dengan arti Ahad dan dengan hakikat sifat-sifat Allah. Menyematkan kata “orang Arab” dalam ujaran “Tuhan kita bukan orang Arab” menunjukkan kekeliruan yang sangat fatal.

Alasannya, Tuhan bukanlah makhluk melainkan pencipta sekaligus pengatur makhluk. Ujaran tersebut mengonfirmasikan kepada kita tentang kedangkalan memahami agama. Inilah pentingnya mempelajari agama secara mendalam agar tidak jatuh pada kekufuran, bidah, juga kemaksiatan. Semoga kita istikamah untuk mempelajari dan memahami agama yang kita yakini, yakni Islam. Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam).” (HR Bukhari) [MNews/Rindy-Nsy]

One thought on “[Nafsiyah] Doa Terbaik Berasal dari Al-Qur’an dan Sunah

  • Dahlena pulungan

    Masya Allah

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *