[News] Pengamat: Bahaya, Duta Harmoni Madrasah Mencetak Generasi Sekuler

Program ini menyesatkan generasi muda yang menganggap moderasi Islam adalah bagian ajaran Islam.

MuslimahNews.com, NASIONAL—Mengkritisi dikukuhkannya 50 Duta Harmoni Madrasah oleh Kemenag, pengamat pendidikan dan isu generasi Ustazah Yusriana menyatakan ini berbahaya karena mencetak generasi sekuler.

“Duta Harmoni Madrasah yang merupakan penguatan karakter dengan moderasi beragama menjadi ancaman bagi generasi muda muslim. Sangat berbahaya bagi generasi, yaitu mencetak generasi sekuler yang inklusif dan sangat toleran,” urainya dalam “Pelajar Muslim Tak Butuh Moderasi” pada salah satu podcast, Ahad (5/12/2021).

Mentoring motivator muda moderasi beragama 2021 untuk menjadi Duta Harmoni. (Sumber: Kemenag, 25/11/2021)

Bahkan, menurutnya, bisa mengakibatkan mereka menolak pemberlakuan syariat secara totalitas. “Membiarkan penyimpangan akidah dan syariat, serta menganggap Islam itu tidak berbeda dengan aturan yang lain,” ujarnya prihatin.

Selain itu, ia menyatakan, program ini menyesatkan generasi muda yang menganggap moderasi Islam adalah bagian dari ajaran Islam. “Padahal hakikatnya, ini ajaran Islam yang menyimpang. Bisa dilihat dari konsep dasar modernisasi yang mengambil sikap kompromi dan jalan tengah. Islam malah berkompromi dengan selain Islam,” kritiknya lagi.

Sedangkan, lanjut Ustazah Yusriana, Islam itu ajaran hak. “Tidak mungkin dikompromikan dengan ajaran selain Islam, yang pasti batil,” tegasnya.

Karenanya, ia menilai, program ini a akan mencetak generasi muda muslim yang berkarakter Barat, pemuja kebebasan. “Akibatnya, para pemuda muslim yang seharusnya menjadi pejuang dan pembela Islam, akhirnya terjerumus menjadi pembela dan pejuang pemikiran-pemikiran kufur produk Barat,” ungkapnya miris.

Baca juga:  Kemaksiatan Marak dalam Sistem Sekuler-Kapitalis

Mengerdilkan Agama

Ia mengungkapkan moderasi agama menyebabkan ajaran agama dikerdilkan oleh batasan-batasan buatan manusia, seperti harkat mulia manusia, kesepakatan bersama, dan juga batasan hukum.

“Padahal siapa sebetulnya yang berhak memastikan kebenaran ketiga batasan itu. Mengapa agama harus tunduk? Mengapa orang yang menjalankan agamanya justru dituduh ekstrem hanya karena dianggap melanggar batasan yang dibuat oleh manusia? Apakah aturan agama yang berasal dari pencipta manusia yang Mahatahu harus dikalahkan oleh aturan manusia?” tanyanya beruntun.

Ia menegaskan, ini jelas-jelas bertentangan dengan akidah Islam. “Seorang muslim seharusnya memiliki keyakinan kuat bahwa Islamlah ajaran yang benar. Hanya ajaran Islam yang akan mengangkat martabat manusia. Ajaran Islam yang akan menyelamatkan manusia dari kejahiliahan. Hanya dengan keimanan yang sempurna, Allah berikan kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. Kalau ada yang meyakini akidah lain selain Islam, maka ia akan berujung pada kerugian,” terangnya.

Ironinya, ia memaparkan, dengan kacamata moderat, sikap konsisten pada kebenaran dan semangat untuk menyebarkan ajaran Islam, justru bisa dituduh intoleran. “Para pelajar muslim lewat para Duta Harmoni itu pun diarahkan untuk menjauhkan diri dari sikap intoleran versinya moderat. Jadilah mereka menyosialisasikan karakter moderat, tanpa merasa bersalah bahwa itu bertentangan dengan akidah mereka,” ulasnya.

Baca juga:  Ummat[an] Wasath[an] Bukan Dalil Moderasi Islam

Menyimpang

Ia mengutarakan moderasi beragama itu pada realitanya ajaran yang menyimpang dari Islam, tetapi dipropagandakan sebagai Islam yang terbaik bagi umat. “Sementara ajaran Islam yang benar, yang mengajak untuk taat dan menjalankan semua syariat atau hukum Allah, justru diopinikan buruk dan berbahaya,” tukasnya.

Ia merasa prihatin ketika para pelajar muslim ini ditarget mempropagandakan moderasi Islam lewat program Duta moderasi atau Duta Harmoni. “Profil mereka dianggap sebagai teladan di kalangan rekan-rekannya, padahal mereka justru menyebarkan pemikiran yang tak sejalan dengan kemurnian agama Islam,” paparnya.

Harus Diselamatkan

Akibatnya, ia menjelaskan, para pelajar pun terbajak potensinya sehingga jauh dari jati diri muslim yang hakiki. “Ini bukanlah hal yang boleh dibiarkan. Pelajar muslim harus dijaga dan diselamatkan dari paparan paham moderasi agama yang akan melemahkan keimanan dan merusak ketaatan. Mereka seharusnya dipahamkan tentang hakekat moderasi Islam atau moderasi beragama, termasuk bahayanya. Mereka harus terus dibina dengan pemahaman Islam kafah, yaitu pembinaan yang akan mencetak pemuda muslim yang teguh keimanannya, memiliki ketaatan yang sempurna, serta siap memperjuangkan agamanya,” tegasnya.

Ia menggarisbawahi, para pelajar muslim itu pada dasarnya tidak butuh moderasi. “Mereka butuh Islam hakiki sebagai solusi. Inilah buah dari penerapan sistem sekuler kapitalisme hari ini, ketika Islam tidak dijadikan sebagai ruh dalam sendi-sendi, bahkan ajaran Islam yang murni justru didistorsi,” pungkasnya.[MNews/Ruh]

One thought on “[News] Pengamat: Bahaya, Duta Harmoni Madrasah Mencetak Generasi Sekuler

  • 17 Desember 2021 pada 03:59
    Permalink

    Kali i ni menggunakan serangan yg soft thd islam dsn lebih efektif diterima umat

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.