[News] Suara para Muslimah Muda: We Need Islam, Not Gender Equality!

Penerapan syariat Islam secara sempurna akan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam, termasuk untuk para perempuan.

MuslimahNews.com, NASIONAL—Berjalannya Permendikbudristek 30/2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di kampus mendapat sorotan para muslimah muda yang tergabung dalam 24 lembaga. Tak kurang 3.000 orang pada Muslimah Youth Forum menyatakan keprihatinannya dan dengan lantang bersuara, “We need Islam, not gender equality!

Berdasarkan rilis tertulis yang diterima MNews, Sabtu (4/12/2021), mereka menyampaikan saat ini kampus tetap membentuk satuan tugas pelaksanaan, meskipun telah jelas ada liberalisasi di balik pasal-pasalnya yang berkedok memberantas kekerasan seksual dengan membiarkan seks bebas.

Sumber: Dok. Mnews

Belum Satu Suara

Mereka menilai, kondisi ini tak lepas dari sikap mahasiswa muslim yang saat ini belum satu suara dalam menolak Permendikbud tersebut. “Sebagian dari mahasiswa justru mengadopsi nilai sekularisme, sehingga mendukung Pemendikbud 30/2021, seperti beberapa lembaga yang tergabung dalam “jaringan muda” yang aktif menyuarakan gender equality, kebebasan, dan HAM. Sedangkan sebagiannya yang lain, misalnya BEM SI menyerukan revisi, dan KAMMI menolak,” jelas mereka.

Mereka menyayangkan mahasiswa muslim sampai saat ini belum memiliki kesamaan ideologi (Islam—penj.) sebagai basis nilai dalam menyikapi peraturan perundangan, termasuk Permendikbud tersebut. “Padahal, Islam adalah ideologi sempurna. Jika menerapkan Islam secara kafah, maka akan mampu menyelesaikan masalah kekerasan tanpa menjerumuskan pada bahaya liberalisasi. Islam kafah yang telah terbukti memuliakan perempuan, baik muslim maupun nonmuslim, yakni yang diterapkan dalam institusi negara, sejak Rasulullah dan para Khalifah setelahnya,” ungkap mereka.

Baca juga:  Editorial: Sekularisasi di Balik Propaganda Islam Inklusif

Mereka pun memahami ada dua potensi besar yang mereka miliki sebagai muslimah, tonggak peradaban masa depan, “Potensi usia muda yang memiliki energi berlimpah untuk perubahan dan kebangkitan Islam,” cetus mereka.

Sekularisme, Gender Equality

Karenanya, sebagai bentuk sikap mereka terhadap persoalan ini, para muslimah muda ini pun menjelaskan bahwa para muslimah saat ini hidup dalam sistem sekuler yang memisahkan Islam dari sistem negara.

“Sistem sekuler mengaruskan gagasan gender equality yang berbasis kebebasan dan hak asasi manusia. Menjadi jalan pemberdayaan perempuan dunia termasuk para muslimah. Jargon ‘Kebebasan, Mandiri, Berdaya secara Ekonomi’ telah menjadi identitas baru muslimah saat ini untuk mencapai kesejahteraan, perlindungan, dan jaminan peran publik,” sebut mereka.

Bahkan, mereka melanjutkan, akhirnya menjauhkan peran utama muslimah sebagai ummu wa rabbatul bait. ”Tidak hanya merusak identitas, mereka juga memonsterisasi Khilafah sehingga makin menjauhkan muslimah dari ketaatan terhadap syariat Islam. Sekularisme dengan gender equality-nya telah menjadikan para muslimah sebagai ‘petarung’ di tengah problematika sistemis dunia akibat kapitalisme,” tukas mereka.

Mereka memandang berbagai kebijakan berbasis gender equality yang diklaim melindungi perempuan, ternyata tidak mampu menyelesaikan persoalan perempuan, seperti kekerasan seksual, kemiskinan karena beban hidup yang makin meningkat, pengangguran, mental illness, dan lainnya. “Hal ini menjadi bukti gagalnya konsep gender equality yang berbasis sekularisme liberalisme menyolusi persoalan perempuan,” kritik mereka.

Baca juga:  Miris, Sekularisme Membuat Institusi Keagamaan pun Menjadi Tempat Berdiamnya Penjahat Seksual

Aturan Terbaik

Para muslimah muda ini mengemukakan, sesungguhnya Islam adalah agama yang hak. “Agama dari Allah Swt., pencipta manusia dan alam semesta. Allah Swt. Maha mengetahui aturan yang terbaik bagi makhluk-Nya, oleh karena itu menjadikan Islam sebagai petunjuk hidup,” tutur mereka.

Mereka mengingatkan, penerapan syariat Islam secara sempurna akan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam, termasuk untuk para perempuan. “Sejak Rasulullah saw. membawa Islam, para perempuan dimuliakan dengan menjadikan Islam sebagai identitasnya. Rasulullah saw. sebagai Kepala Negara Islam (Daulah Islam) memastikan penerapan Islam kafah. Para muslimah pun terlindungi dan bisa menjalankan perannya secara optimal,” ujar mereka.

Para Khalifah setelah Beliau juga melakukan hal yang sama, lanjut mereka. “Dalam sejarah peradaban Islam, tercatat para muslimah mendapat jaminan kesejahteraan, pendidikan, keamanan, kesehatan sehingga bisa berperan optimal sebagai ummu wa rabbatul bait, sekaligus intelektual, politikus dan peran publik lainnya. Kunci sukses peradaban Islam dalam menyejahterakan dan memuliakan perempuan terletak pada penerapan Islam kafah tersebut, baik oleh individu, masyarakat, maupun negara,” papar mereka.

Seruan

Karenanya mereka menyerukan, pertama sebagai muslimah, akan berjuang untuk istikamah menjaga identitas kemuslimahan dengan mengkaji Islam kafah dan menjalankan syariatnya.

Baca juga:  Mewaspadai Tirani Minoritas dalam Aturan Seragam Sekolah

Kedua, tegas mereka, sebagai muslimah, menolak sekularisme liberalisme dan gagasan gender equality yang bersumber dari ideologi kapitalisme sekularisme, karena bertentangan dengan akidah Islam

Ketiga, mereka menyatakan menolak legalisasi kebebasan seksual dan kekerasan seksual dalam bentuk apa pun dan di mana pun termasuk di lingkungan pendidikan tinggi.

Keempat, mereka menggarisbawahi, butuh penerapan Islam kafah dalam formalisasi kenegaraan untuk melindungi dan mengoptimalkan peran strategis muslimah. “Kami meyakini berjuang menerapkan Islam kafah adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin,” tandasnya.

Kelima, mereka menekankan agar seluruh kaum muslimin turut berjuang bersama. “Menerapkan Islam kafah dan mewujudkan kembalinya peradaban Islam,” tutupnya.[MNews/Ruh]

One thought on “[News] Suara para Muslimah Muda: We Need Islam, Not Gender Equality!

  • 5 Desember 2021 pada 18:00
    Permalink

    Maasyaalloh..Allohuakbar..saatnya teriak..TERAPKAN SYARIAT ALLOH SWT secara kaaffah..

    Itulah SOLUSI tuntas bagi kekerasaan terhadap perempuan dan anak

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.