[News] Esensi Aksi 212: Energi Perlawanan, Persatuan, dan Kebangkitan

Aksi 212 memang bukan segalanya, tetapi menjadi bagian dari representasi semangat yang sudah ada sejak lama dan sulit dihentikan.

MuslimahNews.com, NASIONAL—Cendekiawan muslim Agung Wisnuwardana menilai esensi penting Aksi 212 adalah energi perlawanan, energi persatuan, dan energi kebangkitan.

“Aksi 212 memang bukan segalanya, tetapi menjadi bagian dari representasi semangat yang sudah ada sejak lama dan sulit dihentikan. Ini bisa terjadi karena ada kekuatan aqliyah yang menyebabkan kaum muslim yakin bahwa hukum Allah itu benar dan menjadi solusi atas segala-galanya. Inilah esensi 212, yaitu energi perlawanan, energi persatuan, dan energi kebangkitan,” ungkapnya dalam “Menjaga Spirit 212: Kesatuan Umat dan Penegakan Islam Kaffah” di YouTube Rayah TV, Kamis (2/12/2021).

Penutupan akses jalan menuju Bundaran Patung Kuda dan Monas (atas). Massa yang terus bergerak (bawah). (sumber: Cnnindonesia, 2/12/2021).

Menurutnya, Aksi Reuni 212 yang dilaksanakan pada 2021 ini sangat menarik. “Mengangkat tema ‘Mencari Solusi untuk Negeri Ini’. Ibarat panas di dalam bara, Reuni 212 memiliki energi perlawanan terhadap penindasan, kezaliman, oligarki, dan kapitalisme. Karenanya, pemikiran yang hadir untuk menyelesaikan persoalan ini adalah dengan persatuan umat sehingga energi persatuan pun hadir di sana dan akan bangkit manakala kekuatan Islam muncul di permukaan,” cetusnya.

Ia menyatakan, jika diibaratkan bandul, maka sebenarnya bandul Islam ini sedang naik. “Walaupun tampaknya memudar, tetapi energi 212 tidak melemah. Justru membuncah makin kuat. Hanya saja, karena banyak represi, tekanan, dan penangkapan yang terjadi sebelumnya, akhirnya banyak yang berhitung sebagai solusi saat ini,” ulasnya.

Baca juga:  Islam Satukan Keberagaman

Rujukan Siyasi

Meski demikian, ia menegaskan, ini hanya pola dan akan bertemu momentum yang tepat untuk bangkit kembali. “Karenanya, yang menjadi titik kritis dan perlu dieksplorasi selanjutnya adalah tidak hanya menjadikan Islam sebagai agama ritual, tetapi juga menjadikan Islam sebagai rujukan siyasi, yaitu pengaturan urusan publik,” jelasnya.

Orasi PA 212 di hadapan massa Reuni 212. (sumber: Kompas, 2/12/2021)

Dengan kacamata Islam, ia melanjutkan, akan tampak di balik beragam persoalan ini ada kapitalisme dan liberalisme sebagai penyebab. “Padahal, Islam punya konsep sehingga mestinya yang terdepan dalam menyelesaikan persoalan umat adalah ulama dan aktivis Islam,” tukasnya.

Oleh karena itu, ia menandaskan, Aksi 212 harus menggeser arah. “Jika sebelumnya menjadi rujukan spiritual, maka selanjutnya menjadi rujukan siyasi. Hal ini menakutkan bagi kapitalisme global karena Islam bisa menjadi pengganti. Akhirnya, Barat mencoba membelah. Di satu sisi ia menjajah sehingga butuh perlawanan siyasi dalam hal ini, tetapi di sisi yang lain Barat merusaha melemahkan dengan moderasi beragama. Inilah yang sedang dimainkan musuh-musuh Islam, ” pungkasnya.[MNews/Ruh]

One thought on “[News] Esensi Aksi 212: Energi Perlawanan, Persatuan, dan Kebangkitan

  • 3 Desember 2021 pada 21:01
    Permalink

    Semangat dalam memperjuangkan tegaknya agama Allah, aamiin

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.