[Hadits Sulthaniyah] ke-56: Mengabaikan Koreksi pada Penguasa Bisa Menyebabkan Munculnya Penguasa-Penguasa Jahat, Musuh yang Kejam, dan Tertolaknya Doa

Bab “Amar Makruf dan Membela Kebenaran Adalah Kunci Sukses di Dunia dan di Akhirat” (Hadis ke 51—57)

MuslimahNews.com, HADITS SULTHANIYAH — Hadis ke-56: “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, tidak akan tiba Hari Kiamat hingga Allah membangkitkan para amir (penguasa) pendusta dan para pembantu (penguasa/ menteri) yang culas, para kroni pengkhianat, para tokoh yang zalim, para pembaca (Al-Qur’an) yang fasik. Mereka tampak seperti pendeta, tetapi hati mereka berbau busuk. Keinginan (hawa nafsu) mereka sangat banyak. Maka Allah akan membukakan bagi mereka bencana yang dipenuhi kezaliman. Mereka terpuruk di dalam kondisi itu.

Demi jiwa Muhammad yang ada di tangan-Nya, sungguh simpul Islam itu akan terurai satu demi satu, hingga (orang-orang) tidak lagi berkata, “Allah, Allah.” (Karena itu) sungguh harus engkau lakukan amar makruf nahi mungkar, atau (kalau hal itu tidak dilakukan) Allah akan menimpakan pada
kalian banyak keburukan. Lalu Allah menjatuhkan pada kalian bencana (azab) yang buruk. Kemudian (karena azab tersebut) kalian berdoa (meminta) kebaikan, tetapi (doa dan permintaan itu) tidak dikabulkan.

(Maka) sungguh engkau harus lakukan amar makruf nahi mungkar, atau (hal itu tidak dilakukan) Allah akan membangkitkan atas kalian orang (penguasa) yang tidak mencintai anak-anak kecil kalian dan tidak menghormati orang-orang tua kalian.” (HR Ibnul Qayyim)

Baca juga:  Meluruskan Makna Amar Makruf Nahi Mungkar

Penjelasan

a. Rasulullah menggunakan huruf “lam” dan “nun” pada kata “lata’murunna” dan “latanhaunna”, yang bermakna bahwa ‘sungguh engkau harus memerintahkan’ yang makruf, dan ‘sungguh engkau harus melarang’ yang mungkar. Ini menunjukkan arti penting aktivitas amar makruf dan nahi mungkar serta ketegasan perintah tersebut.

b. Hadis ini menjadi bantahan bagi orang-orang yang sering mengatakan bahwa satu-satunya upaya yang dapat dilakukan saat ini untuk meraih kemenangan Islam dan mengubah keadaan kaum muslim adalah berdoa dan tidak perlu melakukan aktivitas lainnya. Karena, pada hadis ini
Rasulullah menyatakan dengan tegas bahwa mengabaikan amar makruf nahi mungkar akan menyebabkan tidak diterimanya doa, bahkan dari seorang muslim yang paling baik sekalipun. [MNews/Gz]

Sumber: Fathullah, Abu Lukman. 2010. 60 Hadits Sulthaniyah (Hadits-Hadits tentang Penguasa).

One thought on “[Hadits Sulthaniyah] ke-56: Mengabaikan Koreksi pada Penguasa Bisa Menyebabkan Munculnya Penguasa-Penguasa Jahat, Musuh yang Kejam, dan Tertolaknya Doa

  • 30 November 2021 pada 22:05
    Permalink

    Maa syaa Allah… Kita ini sudah diperingatkan tapi ora nggrewes kalau orang Jawa bilang.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.