[Fikrul Islam] Qiraat Tujuh

Penulis: Muhammad Husain Abdullah

MuslimahNews.com, FIKRUL ISLAM – Qiraat tujuh berbeda dengan tujuh huruf yang disebutkan dalam hadis Nabi berikut: Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dalam tujuh huruf, maka bacalah apa yang kalian anggap mudah. (Sahih al-Bukhari, VI/185).

Istilah ini tidak dikenal kecuali pada akhir abad kedua hijriah. Qiraat tujuh adalah bacaan-bacaan mutawatir yang dinisbahkan kepada tujuh orang qari (pembaca Al-Qur’an), yakni bacaan dari

– Abdullah bin Katsiir di Makkah,

– Naafi’ bin Abdurrahman di Madinah,

– Ibnu ‘Aamir (Abdullah al-Yahshaa) di Syam,

– ‘Aashim bin Abi an Nujuud di Kufah,

– Hamzah bin Habiib az Zayyaat di Kufah,

– Al Kisaa-iy (‘Ali bin Hamzah) di Kufah,

– Abu ‘Amruu (Zayyaan bin al-‘Alaa) di Kufah.

Mushaf-mushaf yang saat ini tersebar di seluruh dunia, pada umumnya, sebagian besar—jika bukan seluruhnya—merupakan hasil penulisan dan susunan yang sesuai dengan riwayat Hafsh bin Sulaiman berdasarkan bacaannya (qiraat) ‘Aashim bin Abi al-Nujuud al-Kuufiy seorang pengikut dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Habib al-Salamiy dari ‘Utsmaan bin ‘Affaan dan ‘Ali bin Abi Thaalib dan Zaid bin Tsaabit dan Ubay bin Ka’ab dari Nabi saw.. [MNews/Rgl]

Sumber: Muhammad Husain Abdullah. Studi Dasar-Dasar Pemikiran Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.