Melecehkan Islam, Menggugat Syariat, Memfitnah Khilafah, Semua Demi Moderasi
Penulis: Nida Alkhair
MuslimahNews.com, OPINI — Heboh, dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menyatakan tidak ada perintah salat lima waktu dalam Al-Qur’an. Sebelumnya, Ade mengaku tidak percaya umat Islam harus menjalankan syariat yang tertera dalam Al-Quran, Sunah, maupun kesepakatan ulama. (CNN Indonesia, 3/11/2021).
Pernyataan Ade Armando tentu melukai hati umat Islam. Betapa tidak, salat merupakan tiang agama dan merupakan amal yang pertama dihisab di akhirat. Kini, syariat salat ia gugat.
Ayatnya Jelas
Banyak ayat Al-Qur’an menyatakan wajibnya menjalankan salat, salah satunya adalah QS Al-Baqarah ayat 43,
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
“Dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
Ayat lain tentang kewajiban salat di antaranya adalah Al-Baqarah ayat 45, 110, dan 238; Al-Bayyinah ayat 5; Al-Ankabut ayat 45; An-Nisa ayat 103; Ar-Rum ayat 17; Al-Isra ayat 78; dan Hud ayat 114.
Bagi umat Islam, salat merupakan rukun Islam yang paling penting setelah dua kalimat syahadat. Salat merupakan ibadah yang paling utama setelah keimanan sehingga seorang muslim tidak boleh mengingkarinya. Dalam QS Al-Maun Allah menyebut yang melalaikan salat sebagai orang yang celaka dan QS Al-Mudatsir: 42—43 mengabarkan pelakunya mendapat ancaman siksa neraka.
Penetapan waktu salat juga ada dalam Al-Qur’an. Allah Swt. berfirman dalam QS An-Nisa’ : 103,
فَأقَِيمُوا الصَّلََةَ إِنَّ الصَّلََةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS An Nisa’: 103). Berdasarkan ayat tersebut, kewajiban salat lima waktu telah ditentukan waktu-waktunya.
Penentuan Waktu Salat
Selanjutnya di ayat-ayat yang lain, Allah menerangkan waktu-waktu diwajibkannya salat, yaitu:
1. Salat Subuh (QS An-Nur: 58)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِيْنَ مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلٰثَ مَرّٰتٍۗ مِنْ قَبْلِ صَلٰوةِ الْفَجْرِ وَحِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَةِ وَمِنْۢ بَعْدِ صَلٰوةِ الْعِشَاۤءِۗ
“Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan) yaitu, sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan setelah salat Isya.”
2. Salat Zuhur (QS Al-Isra’: 78)
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
“Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) subuh. Sungguh, salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
3. Salat Asar (QS Qaf: 39)
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam.”
4. Salat Magrib (QS Hud: 114)
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
“Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).”
5. Salat Isya (QS An-Nur: 58) sebagaimana pada poin 1 (salat Subuh)
Berdasarkan hal itu, jelas bahwa perintah salat lima waktu terdapat dalam Al-Qur’an sehingga pernyataan Ade Armando yang mempertanyakan salat lima waktu dengan alasan tidak ada dalam Al-Qur’an jelas menunjukkan kurangnya ilmu.
Tidak hanya itu, pernyataan Ade merupakan gugatan terhadap syariat Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunah. Sosok Ade memang kerap melontarkan tudingan yang menggugat syariat Islam.
Pelecehan yang Terus Terjadi
Tak hanya Ade Armando, baru-baru ini ada seseorang yang melecehkan Islam. Pada acara “Moderasi Beragama Merajut Nasionalisme dan Toleransi Beragama” di Mabes Polri, Jakarta, Syakur Yasin (yang kerap disebut ‘Buya’) mengatakan, “Ayat ini isinya menyatakan Nabi Muhammad telah menyelesaikan tugasnya sebagai Rasul dengan sempurna, tetapi pemahamannya bergeser lagi, yaitu beranggapan Islam adalah agama sempurna. Mana mungkin di dunia ada kesempurnaan?”
Ia melanjutkan pelecehannya, “Kalau itu perbudakan, masih boleh? Beli perempuan, masih boleh? Jual beli manusia, boleh? Di Al-Qur’an tidak dilarang. Jadi, artinya bahwa Islam belum pernah sempurna dan Nabi mengatakan tidak pernah sempurna, dan akan dilanjutkan generasi kita setelah itu. Siapa yang meneruskan? Ya al-ulama,” ujarnya. (Republika, 1/11/2021).
Padahal, dalam Al-Qur’an, Allah telah menegaskan kesempurnaan Islam. Allah Swt. berfirman.,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “…
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agama bagimu….” (QS Al-Maidah: 3)
Syakur Yasin memang merupakan tokoh Islam liberal yang kerap melontarkan pernyataan berdasarkan akal semata. Sangat ironis, institusi negara justru menghadirkan pembicara yang melecehkan Islam.
Seharusnya, negara bertugas menjaga akidah umat Islam, bukan malah meracuni umat dengan pemikiran liberal. Sayangnya, negara sekuler akan berlepas tangan terhadap kelurusan akidah umat.
Fitnah terhadap Khilafah
Gugatan terhadap syariat tidak hanya tertuju pada ibadah salat. Khilafah yang merupakan kewajiban dalam Islam juga mereka fitnah dengan berbagai tuduhan negatif. Khilafah mereka tuding sebagai pemecah belah umat Islam. Sebagaimana penyampaian Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada pembukaan konferensi pendidikan Islam, Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 (25/10/2021).
“Setiap usaha untuk mendirikan negara Islam—al-imamah al-udzma universal (Imamah Agung), juga dikenal sebagai al-khilafah (Khilafah)—hanya akan menimbulkan bencana bagi umat Islam karena akan ada banyak pihak yang berebut untuk menguasai umat Islam di seluruh dunia,” ujar Menag dalam pidatonya.
Padahal, justru di bawah Khilafah umat Islam bersatu selama 13 abad. Sementara, saat ini ketika tiada Khilafah, umat Islam bercerai-berai menjadi lebih dari 50 negara bangsa yang lemah dan penuh konflik.
Arus Moderasi Islam
Berbagai pernyataan para tokoh yang melecehkan Islam, menggugat syariat, dan memfitnah Khilafah tersebut merupakan bagian dari proyek moderasi yang teraruskan di tengah umat Islam. Mereka memaksakan umat Islam melihat Islam dengan kacamata Barat (kafir).
Hal ini adalah bagian dari penjajahan pemikiran oleh Barat terhadap kaum muslimin. Tujuannya adalah agar umat berlepas diri dari ideologi Islam nan sahih kemudian mengikuti ideologi Barat, yakni kapitalisme sekuler.
Oleh sebab itu, umat tidak boleh terkecoh arus moderasi ini. Kita sudah merasakan pahit dan rusaknya hidup di bawah kapitalisme. Penerapan Islam kafah dalam wadah Khilafah adalah solusi atas berbagai kerusakan hari ini. Yang umat butuhkan adalah menerapkan Islam kafah, bukan justru meninggalkannya atas nama moderasi Islam.
Ke depan, para pengusung moderasi Islam akan terus menyerang Islam, baik dari aspek akidah, syariat, maupun politiknya. Masifnya arus moderasi ini tak lepas dari peran penguasa global, yakni Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu berkepentingan untuk memenangkan pertarungan ideologi antara Islam dan kapitalisme yang dia emban. Oleh karena itu, mereka akan terus berusaha menjauhkan umat Islam dari ideologinya.
Dengan demikian, sebagai negeri muslim terbesar, Indonesia akan menjadi perhatian utama dalam proyek ini. Umat Islam harus waspada dan senantiasa memegang erat Islam ideologis. Yakinlah bahwa makar para pembenci Islam akan pupus karena Allah Swt. pasti akan menolong umat-Nya yang menolong agama-Nya. Wallahualam. [MNews/Gz]
Allahu Akbar, semoga islam bangkit dari negara yang makmur ini, Aamiin