[Fikrul Islam] Mukjizat
Allah Swt. memberikan mukjizat kepada Nabi saw.. Mukjizat tersebut adalah Al-Qur’an, kalam Allah yang sangat menakjubkan.
Penulis: Muhammad Husain Abdullah
MuslimahNews.com, FIKRUL ISLAM — Allah Swt. mengutus Nabi Musa as. kepada kaumnya dan kepada pemimpin mereka, yaitu Firaun yang mengklaim diri sebagai Tuhan. Di sekeliling Firaun terdapat para tukang sihir yang selalu diminta bantuan oleh Firaun demi menegaskan keberadaannya sebagai Tuhan.
Mereka (tukang sihir) menipu orang-orang dengan sihir mereka bahwa mereka mampu untuk mengubah tali dan tongkat menjadi ular. Oleh karena itu, Allah memberi mukjizat berupa tongkat kepada Nabi Musa as. yang akhirnya mampu mengalahkan sihir mereka. Selanjutnya, para penyihir tersebut justru menjadi orang-orang yang pertama kali beriman kepada Allah Swt. dan kenabian Musa as..
Hal ini disebabkan sesungguhnya mereka telah menyadari hakikat dari apa-apa yang mereka kerjakan selama ini (sebagai penyihir, penerj.). Selain itu, mereka akhirnya bisa membedakan antara sihir dan hakikat dari suatu mukjizat. Dalam hal lain, mukjizat Nabi Isa as. adalah kemampuan menghidupkan orang yang mati pada masa saat ilmu kedokteran belum maju.
Mengenai Nabi Muhammad saw., Allah Swt. telah mengutus beliau kepada kaum yang memiliki “pasar-pasar”, yang di dalamnya mereka saling menonjolkan kefasihan (fashaahah) dan kejelasan (balaaghah) syair-syair mereka. Syair yang menang akan ditulis dengan tinta emas dan digantungkan di Ka’bah (sebagai markaz atau pusat kediaman tuhan-tuhan mereka sekaligus tempat tersuci bagi mereka).
Syair yang menang akan selalu menjadi bahan perbincangan dan kabilah yang menang akan berbangga-bangga dengan pujian. Namun, kemudian Allah Swt. memberikan mukjizat kepada Nabi saw. berupa ungkapan berbahasa Arab, serupa dengan syair-syair yang dibanggakan oleh orang Arab. Bahkan, mukjizat itu menggunakan huruf-huruf dan lafaz-lafaz yang juga dipakai dalam syair-syair orang Arab. Mukjizat tersebut adalah Al-Qur’an, kalam Allah yang sangat menakjubkan.
Apa Itu Mukjizat?
Mukjizat adalah pembuktian akan kelemahan (itsbaat ul ‘ajzi), yaitu perbuatan menyimpang dari adat kebiasaan dan menyalahi sunatullah (anzhimat ul wujuud) yang telah dipahami oleh manusia. Misalnya, menghidupkan orang mati ataupun dicabutnya khasiat dari suatu benda, semisal tercabutnya khasiat api yang bisa membakar pada kisah Nabi Ibrahim as. dan tercabutnya air yang bisa menenggelamkan pada orang-orang yang beriman kepada Nabi Musa as..
Tujuan Mukjizat
Tujuan mukjizat adalah agar manusia menyaksikan bahwa orang yang diberi mukjizat adalah Rasul Allah dan meyakinkan orang-orang bahwa apa-apa yang dikatakan olehnya adalah wahyu Allah.
Mukjizat Al-Qur’an
Al-Qur’an telah menantang bangsa Arab dan seluruh manusia untuk membuat yang semisal al-Qur’an. Firman Allah Swt.,
اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُ ۗ قُلْ فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّثْلِهٖ وَادْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
“Atau mereka berkata, ‘Dia (Muhammad) yang mengada-adakannya.’ Katakanlah, ‘Datangkanlah satu surat yang semisal dengannya dan panggillah orang yang sanggup (membantumu) selain Allah, jika memang kamu orang-orang yang benar.'” (QS Yunus [10]: 38)
قُلْ لَّىِٕنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا
“Katakanlah, ‘Kalau sekiranya berkumpul manusia dan jin untuk mendatangkan yang serupa dengan Al-Qur’an ini, mereka tidak akan sanggup mendatangkan yang serupa dengannya walaupun sebagian mereka dengan sebagian yang lain saling tolong- menolong.'” (QS Al-Israa [17]: 88)
Demikianlah, mukjizat Al-Qur’an ditujukan untuk seluruh manusia dan berlaku pada setiap masa. [MNews/Rgl]
Sumber: Muhammad Husain Abdullah. Studi Dasar-Dasar Pemikiran Islam.
Tujuan mukjizat adalah agar manusia menyaksikan bahwa orang yang diberi mukjizat adalah Rasul Allah dan meyakinkan orang-orang bahwa apa-apa yang dikatakan olehnya adalah wahyu Allah.