Membersamai Remaja Muslim agar Paham Islam Seutuhnya
Pembentukan pribadi remaja butuh dukungan keluarga dan komunitas kondusif untuk menguatkan iman dan terikat dengan Islam.
Penulis: Nabila Ummu Anas
MuslimahNews.com, KELUARGA — Derasnya arus liberalisasi pemikiran di kalangan generasi muda membuat keluarga muslim ketar-ketir mengenai cara memosisikan Islam pada diri anak remaja mereka. Opini bahwa semua agama benar, jangan terlalu fanatik, mengamalkan ajaran agama adalah hak individu, tidak usah mencampuri agama orang lain, dll., lama kelamaan akan menggerus keyakinan remaja muslim terhadap Islam.
Padahal, Allah Swt. menegaskan Islam adalah agama yang diridai-Nya dan telah menyempurnakannya. Sebagaimana firman-Nya, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.” (QS Al-Maidah: 3)
Memahamkan tentang Islam Kafah
Harus ada upaya membuka pikiran remaja tentang Islam yang sesungguhnya. Islam bukan agama ritual semata. Lebih dari itu, Islam adalah risalah dari Allah Swt. Sang Pencipta manusia dan dunia seluruhnya.
Muhammad saw. telah mengemban Islam sebagai tuntunan kehidupan manusia di dunia. Setiap orang yang sudah balig dan berakal harus mempelajari Islam sehingga mengetahui dan menjadikannya panduan dalam hidup.
Manusia akan menemukan solusi problematik hidup dalam Islam. Islam memberikan pemecahan berbagai permasalahan, sejak manusia bangun tidur sampai menutup mata untuk selamanya.
Penting untuk melakukan pembentukan dan penguatan keyakinan pada remaja muslim. Sejak balig, remaja harus tahu dan yakin siapa penciptanya. Melalui proses berpikir, remaja meyakini kerasulan Muhammad saw. dan Al-Qur’an sebagai kalam Allah yang disampaikan oleh Rasulullah saw. untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui Al-Qur’an, remaja muslim juga meyakini adanya malaikat, nabi, dan rasul sebelum Muhammad saw., kitab suci selain Al-Qur’an, juga hari kiamat dan kehidupan di akhirat. Remaja juga harus memahami bahwa Allah Swt. memerintahkan mukmin untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan (kafah).
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah: 208)
“Kafah” di sini tentu tidak hanya yakin akan Islam tanpa ada bukti penerapan dalam kehidupan. Tidak juga mengambil Islam sebagian hanya dalam urusan salat, puasa, membaca Al-Qur’an; sementara saat berpakaian, interaksi lawan jenis, bertransaksi, pendidikan, dll. diserahkan kepada pilihan individu, mengambil Islam atau tidak.
Islamku Harus Hadir dalam Kehidupan
Memang benar, berislam kafah hari ini seolah melihat susunan puzzle yang banyak bolongnya. Hal ini karena Islam kafah akan terasa sempurna jika terterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Namun, setidaknya, jika remaja muslim memahami puzzle-nya, akan muncul dorongan pada diri mereka untuk memperjuangkannya. Upaya ini harus kontinu dan istikamah.
Jika sudah paham bahwa Islam agama sempurna dan diridai Allah, tentu tidak ada keinginan mencari solusi alternatif atas segala permasalahan. Apalagi membandingkan antara tawaran solusi manusia dan ajaran Islam yang berasal dari Allah Swt., sungguh tidak pantas.
Pemikiran seperti ini hendaknya senantiasa tertanam pada diri remaja muslim sehingga memengaruhi perasaan mereka. Kebahagiaan yang mereka kejar dalam kehidupan ini hanya kesenangan semu dan sesaat saja.
Wadah yang Kondusif
Pembentukan pribadi remaja seperti ini butuh dukungan keluarga dan komunitas kondusif untuk menguatkan iman dan terikat dengan Islam. Pemahaman Islam kafah harus menjadi pembicaraan sehari-hari dalam keluarga dan komunitas.
Keluarga dan komunitas ini adalah wadah yang nyaman bagi remaja untuk mengungkapkan setiap realitas kehidupan yang mereka indra setiap harinya. Kehadiran Islam dengan pandangan dan solusinya atas realitas akan menjadi dialog yang biasa bagi remaja. Kebiasaan ini akan membuat remaja muslim peka dengan berbagai hal di sekitarnya. Mereka akan menjadi remaja cerdas dengan tawaran solusi Islam saat muncul permasalahan.
Kebiasaan mengasah pemikiran dan perasaan dengan panduan Islam akan membuat remaja tidak memosisikan Islam sebagai agama ritual atau urusan pribadi saja. Dengan demikian, remaja paham bahwa Islam adalah risalah dari Allah Swt. yang harus terterapkan di bumi ini sebab hanya dengan melaksanakan aturan-Nya manusia dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Insyaallah. [MNews/Juan]
Kebanyaknyan mmg umat tdk paham kaffah