[News] Bahaya Facebook, Aktivis: Karena Menolak Taat kepada Allah

MuslimahNews.com, INTERNASIONAL—Merespons pernyataan Frances Haugen, mantan karyawan data scientist Facebook, bahwa Facebook membahayakan anak-anak, memicu perpecahan, dan mengancam demokrasi, aktivis muslimah, Ustazah Iffah Ainur Rochmah menilai ini karena basisnya menolak taat kepada Allah.

“Fenomena persoalan sosial di dunia Barat hari ini sebagaimana diungkap Frances Haugen, salah satunya akibat Facebook benar-benar “mengipasi” kekerasan etnis. Apa yang Facebook hadirkan baik pernyataan, tulisan, ataupun konten media lainnya ternyata memicu perpecahan, konflik etnis atau meningkatkan kerentanan terjadinya kekerasan, membahayakan anak-anak, dan mengancam demokrasi. Ini karena basisnya menolak taat kepada Allah,” paparnya pada sebuah podcast bertajuk “Facebook Membahayakan Anak Muda”, Kamis (7/10/2021).

Bukan Hal Baru

Ia menyampaikan sebenarnya ini bukan hal baru. “Selama ini kita mewaspadai anak-anak kita, generasi muda kita, sudah lebih banyak dituntun oleh media sosial, seperti media sosial raksasa Facebook atau Instagram yang disebut lebih peduli keuntungan dibandingkan memperhatikan kebaikan manusia,” ujarnya.

Namun, menurutnya, bukan hanya Facebook yang berpotensi menghadirkan bahaya, tetapi media-media sosial lain tidak kalah memberikan dampak negatif atau bahaya. “Tidak cukup memfokuskan bahaya media tersebut hanya pada anoreksia atau kesehatan mental, tetapi bahaya pemikiran, tuntunan perilaku, gaya hidup, semua berpotensi membahayakan anak-anak. Ini akibat mendasarkannya pada liberalisme dan sekularisme,” kritiknya.

Baca juga:  Sekularisme dalam Balutan Indeks Kota Toleran

Ia mengulas, bagi media tersebut, sesuatu yang bisa memberikan keuntungan materi dan nonmateri, memberikan kesenangan dalam ukuran materi, maka dianggap tidak membahayakan selagi tidak mengganggu orang lain.

“Padahal dalam Islam sesungguhnya baik, buruk, bermanfaat harus ditetapkan berdasarkan ukuran syariat. Allah yang Mahatahu akan hal itu. Allah membuat aturan untuk menuntun manusia agar tidak hanya melihat apa yang ada di depan mata sebagai kebaikan. Boleh jadi ini akan memberikan keburukan dan bahaya di masa datang,” terangnya.

“Kita hari ini bisa saja mengampanyekan kepada masyarakat, ‘Ayo kurangi atau berikan aturan kepada anak-anak kita untuk mengakses media sosial.’ Namun, tentu saja kita tidak bisa menghalangi media-media tersebut memengaruhi anak-anak kita secara total. Abad hari ini adalah abad media. Semua bagian tubuh, semua bagian kehidupan kita sudah dikepung dengan berbagai media,” cetusnya.

Oleh sebab itu, menurutnya, pernyataan mantan karyawan Facebook menjadi dorongan untuk membangun platform media. “Bukan hanya media lokal, tetapi media global yang mendasarkan pada nilai ketaatan dan tidak membiarkan media itu didasarkan kebebasan. Kebebasan pasti menghantarkan kerusakan, sedangkan ketaatan kepada Allah pasti membawa kebaikan,” tukasnya.

Membangun Media

Hanya saja ia mengingatkan, untuk membangun media yang didasarkan ketaatan tersebut sekaligus menghalangi media yang didasarkan liberalisme, tidak cukup mengandalkan pada kerja individu atau pada kampanye yang dilakukan berbagai komunitas. “Namun, kita menuntut ada negara yang benar-benar membuat kebijakan politik untuk melakukannya,” tegasnya.

Baca juga:  Bowo Tik Tok dan Fans, Generasi Rapuh Korban Sistem Kapitalisme Sekuler

Ia menekankan, inilah pentingnya menyadari kebutuhan memiliki institusi politik berdasarkan Islam, yang di dalam kitab fikih dinamai sistem khilafah. “Sebuah sistem pemerintahan Islam, di mana hukum-hukum syariat menjadi pijakan. Ketaatan dan ketakwaan kepada Allah menjadi landasan lahirnya berbagai aktivitas kehidupan dan platform kegiatan manusia, termasuk dalam mengatur media,” pungkasnya. [MMNews/Ruh]

2 komentar pada “[News] Bahaya Facebook, Aktivis: Karena Menolak Taat kepada Allah

  • 9 Oktober 2021 pada 18:25
    Permalink

    Fungsi media adalah memberikan informasi dan edukasi positif bagi umat hanya terjadi jika ketaatan kepada Allah SWT sebagai landasannya

    Balas
  • 9 Oktober 2021 pada 11:10
    Permalink

    Jadikan Syariat Islam sebagai sandaran..syariat Islam merupakan solusi semua problematika umat..apapun itu

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.