#TokohBicaraHijrah—Hijrah di Mata Intelektual Muslimah (3)

MuslimahNews.Com, NASIONAL—Hijrah dan perubahan adalah keniscayaan hidup. Namun tentu saja harus mengarah pada kondisi yang lebih baik di mata Sang Pencipta kehidupan, yakni Allah Swt.. Terlebih kehidupan sekuler hari ini telah nyata membawa keburukan yang luar biasa. Sehingga perubahan ke arah penerapan hukum-hukum Allah tak bisa ditawar-tawar lagi.

Posisi intelektual adalah posisi yang ditinggikan di dalam Islam. Karena berbagai kelebihan ada pada mereka, terutama karena ilmu dan kedudukannya di tengah-tengah umat. Untuk itu kalangan intelektual benar-benar diharapkan mampu menjadi inspirator sekaligus motor perubahan. Yakni dengan menjadikan dakwah Islam kafah sebagai bagian yang lekat dalam keseharian mereka. Lantas bagaimana pandangan mereka tentang hal ini ? Berikut rangkumannya. `

Hijrah Menuju Jalan Lurus

Noor Diani, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep, MB. (Akademisi ULM)

Hijrah merupakan roadmap kehidupan dalam timeline yang harus dipersiapkan secara matang, karena akan menyambut perubahan.

Perubahan dengan harapan kebaikan sesuai jalan yang digariskan oleh Allah Swt., yaitu jalan lurus shiratalmustaqim.

_____

Hijrah Bersama Memperbaiki Negeri

Permadina Kanah, S.Si., M.Si. (Data Visualist)

Hijrah hakiki adalah hijrah yang dibarengi ketaatan total kepada Allah Swt..

Hijrah hakiki akan senantiasa membuat diri duduk bersimpuh di hadapan Allah, tobat berhenti melakukan maksiat dan berupaya istikamah meniti jalan taat.

Hijrah hakiki tak berhenti pada perbaikan diri, namun juga ikut sama-sama berkontribusi memperbaiki negeri tuk raih rida Ilahi.

Hijrah bareng bareng: Semangat hijrah terapkan Islam Kafah.

____

Hijrah Harus dengan Totalitas

Dr. Marini Wijayanti, S.Pi., M.Si. (Dosen Unsri)

Hijrah berarti berpindah dari tempat atau perbuatan yang jahiliyah atau belum Islami menuju tempat atau perbuatan yang Islami secara totalitas.

Hijrah tidak bisa dilakukan sendiri atau individu saja karena tidak mungkin didapat totalitasnya. Kita sebagai manusia selalu terkait dengan masyarakat dalam sistem yang diterapkan. Jika sistemnya rusak, maka rusaklah apa yang ada di dalamnya. Bagaimana kita dapat totalitas taat pada Sang Pencipta jika masih banyak kemaksiatan yang berkembang di sekitar kita tanpa bisa kita ubah?

Cara hijrah totalitas dan sistemis sudah dicontohkan oleh uswah kita Rasulullah saw.. Yakni dengan cara membangun sistem yang benar sesuai perintah Sang Pencipta serta dengan Islam kafah yang membawa berkah juga rahmat bagi seluruh alam.

_______

Hijrah Harus Disertai Dakwah

Selly Ratna Sari, S.Pi., M.Si. (Dosen dan Koordinator Kampus C Universitas Sumatera Selatan)

Baca juga:  Khilafah Merespons Sikap Kritis Warga Negara terhadap Kebijakan

Menurut saya hijrah bukan hanya sekadar berpindah tempat tapi suatu proses metamorfosis menjadi hal yang lebih baik.

Ketika kita memutuskan untuk hijrah tentu bukan hanya dari pakaian saja, namun yang paling penting hijrah perilaku. Dimulai dari akidah. Hijrah ke akidah yang lurus. Lalu selalu belajar agama agar menjadi lebih baik. Dan selalu mencari guru yang bisa mengajarkan kita.

Hijrah juga perlu mengajak teman yang belum berhijrah. Karena hijrah itu lebih menyenangkan ketika bersama-sama.  Karena kita bisa semakin istikamah di jalan Allah Swt..

Karenanya hijrah harus disertai dakwah untuk mengajak dan merangkul teman yang hijrah, sekaligus mencari komunitas yang menuju ke arah yang lebih baik. Karena kalau kita hijrah, secara fitrah kita pasti ingin orang-orang yang kita cintai dan sayangi juga ikut hijrah, sama-sama kembali ke jalan-Nya. 

Maka pantaskan dirimu untuk mendapatkan yang terbaik dari Allah. Kita yakin dengan selalu berada di jalan Allah, akan terdorong berjuang menegakkan Islam kafah dan kejayaan Islam dalam naungan Khilafah dapat kembali diwujudkan.

Hebatkan dengan ibadah, amal, dan sedekah dan teruslah berdakwah. Setelah itu sesulit apapun, nikmati prosesnya. Kita hijrah dan berjuang tidak sendirian, namun bersama-sama. Karena hijrah bukan untuk sendiri tapi untuk seluruh umat.

_________

Perubahan Tugas Seluruh Komponen Umat

Sri Dewi, S.EI., M.E. (Dosen Akper Pembina Palembang)

Hidup adalah pilihan dan tak ada pilihan kecuali milih jalan ketaatan. Sebab apa yang kita pilih pasti dimintai pertanggungjawaban. Allah Swt. berfirman,

“Dan janganlah kamu-kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan sesungguhnya pendengaran penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS Al- Isra: 36)

Muharam momentum perubahan atau hijrah. Keberanian hijrah itu adalah titik sejarah. Hijrah sebagai momentum kebangkitan, perubahan, pembebasan, dan pengorbanan untuk meraih janji Allah. Hijrah adalah titik awal kemenangan karena kita meninggalkan apa yang Allah larang dan melaksanakan yang Allah perintahkan.

Jalan hijrah itu berat penuh onak dan duri. Namun ketika cinta itu harus memilih enggak usah pindah ke lain hati. Fokus di jalan hijrah menuju rida Ilahi Rabbi. Hijrah sendirian banyak ujian dan banyak yang akan menentang. Karena itu perubahan atau hijrah harus dilakukan secara bersama bukan hanya pada tataran individu saja, namun juga pada tataran masyarakat dengan komando penguasa yang menerapkan syariat secara sempurna, yakni perubahan menuju ketaatan kepada Allah Swt. secara totalitas.

Baca juga:  L98T dan Pertaruhan Reputasi Intelektualitas Kampus

Ketaatan total kepada Allah Swt. diwujudkan dengan penerapan syariat Islam kafah di dalam seluruh aspek kehidupan. Penerapan syariat secara keseluruhan butuh sosok pemimpin amanah untuk melaksanakannya. Untuk mewujudkan semua ini, menjadi tanggung jawab seluruh komponen umat Islam.

______

Hijrah Sistemis Butuh Bekal

Dra. Rita Hayati, M.A. (Dosen FKIP Unsri)

Di tengah sistem yang karut-marut seperti sekarang ini, jalan keluar satu-satunya adalah hijrah dari sistem kapitalisme ke sistem Islam. Namun sebelumnya kita juga harus siap untuk membekali diri kita dengan ilmu agama yang baik, dan menjalankan Islam secara kafah.

Karena itu, marilah kita memperbaiki diri kita terlebih dahulu dengan berhijrah secara total untuk melaksanakan syariat Islam secara kafah, sesuai dengan Al-Qur’an dan sunah.

Semoga Allah meridai usaha kita, dan menolong kita untuk menegakkan sistem Islam yang sudah terbukti mampu selama 13 abad membawa keadilan bagi masyarakat.

_______

Masyarakat dan Negara Juga Harus Hijrah

Dr. Nenik Estuningsih, S.Si., M.Si. (Dosen)

Dimulai dari niat yang benar dan kuat. Niat yang kuat ingin berubah karena Allah, sebagaimana dalam HR Bukhari Muslim,

“… muhajir (orang yang hijrah) adalah orang yang meninggalkan segala yang dilarang Allah Subhanahu wa Ta’ala.” 

Memutuskan untuk berhijrah, berarti memutuskan untuk selalu di jalan Allah dan selalu melakukan semua yang diperintah-Nya dan tidak melakukan apa yang dilarang-Nya. Bila kita berhijrah karena Allah, kita akan terus melangkah walaupun sudah lelah, serta akan bersegera dan bersemangat dalam proses hijrah kita.

Tidak inginkah kita mendapatkan kenikmatan dari Allah sebagaimana dalam surat Ali-Imran: 133,

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”

Saudaraku, hijrah itu bareng-bareng, tidak cukup hanya dengan hijrah secara individu. Masyarakat dan negara juga harus berhijrah agar terwujud keberkahan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

“Seorang mukmin dengan mukmin lain sudah sepatutnya saling menguatkan dan saling menolong—bukan saling melemahkan apalagi memusuhi. Sungguh mukmin yang satu dengan mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (HR Bukhari no. 481)

Baca juga:  [News] Ahmad Rusdan Utomo Ph.D.: Ilmuwan Harus Paham Mendudukkan Ilmu dengan Agama

Ayo, lanjutkan terus mengajak orang-orang untuk bersama-sama hijrah agar terwujud masyarakat sejahtera dalam naungan peradaban Islam yang mulia.

_______

Hijrah, Kebutuhan Pokok Muslim untuk Menggapai Kebahagiaan Hakiki

Dr. Liliek  Susilowati, S.Si., M.Si. (Dosen)

Hijrah, berpindah dari pemahaman dan kehidupan selain Islam (jahiliah) menuju pemahaman dan kehidupan Islam, merupakan kebutuhan yang amat sangat mendesak dan penting bagi muslim. Karena hakikat dari tubuh manusia ini hanya Allah yang tahu persis.

Jika kita menjalani hidup dengan selain yang datang dari Allah, maka tubuh, pikiran dan hati manusia akan dipenuhi keburukan, kerusakan dan kegelisahan. Sebaliknya, jika kita menjalani hidup dengan tuntunan yang datang dari Allah Sang Khalik Al- Mudzabbir, maka hanya kebaikan, kebahagiaan dan ketenangan hakiki yang kita dapatkan.

Tuntunan Islam yang datang dari Allah bersifat sempurna dan paripurna. Mencakup seluruh aspek kehidupan yang rumit, yang akal manusia tidak akan mampu menggapai kerumitan tersebut. Manusia tidak perlu susah-susah membuat aturan hidup, cukup dengan mengambil apa yang sudah diturunkan oleh Allah melalui Rasul-Nya, yaitu Al-Qur’an dan hadis, maka kehidupan akan berjalan secara teratur dan indah, beriringan secara harmonis dengan hukum alam yang telah Allah tetapkan.

Bagaimana alam harus dikelola, juga harus menggunakan mekanisme dan aturan Allah agar menghasilkan kebaikan bagi semua pihak secara adil. Sebaliknya, jika dikelola dengan aturan manusia dalam bingkai kapitalisme seperti sekarang, maka menghasilkan kerusakan dan kezaliman. Sebagaimana fenomena yang dapat kita indera dengan mudah pada saat ini.

Hal penting yang harus kita ingat adalah kita semua akan kembali kepada Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban pada kehidupan yang kekal kelak. Apakah kita telah melaksanakan kehidupan di dunia ini dengan aturan Allah atau sebaliknya.

Mari kita berpikir secara jernih dan cemerlang atas semua fakta yang bisa kita indera. Akan kita dapati bahwa segala sesuatu yang bertentangan dengan perintah dan larangan Allah akan menghasilkan keburukan bagi pelaku dan kezaliman bagi masyarakat.

Hidup ini singkat, kematian sesuatu yang amat sangat dekat, jangan kita gadaikan kehidupan yang kekal di akhirat dengan kehidupan dunia yang sesaat. Yuk, hijrah secara kafah menuju kehidupan Islam yang diridai Allah, jaminan kebahagiaan hakiki bagi manusia. [MNews]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.