KeluargaPendidikan Anak

Banyak Anak Merepotkan?

Puncak tertinggi dari keutamaan-keutamaan mempunyai anak yaitu anak yang shalih yang bermanfaat bagi orang tua di dunia dan di akhirat.


Oleh: Zulia Ilmawati, S.Psi

MuslimahNews.com — Dalam pandangan Islam, anak adalah anugerah yang diberikan Allah pada para orang tuanya. Kehadiran anak disebut berita baik (Maryam:7), hiburan karena mengenakan pandangan mata (Al-Furqan:74), dan perhiasan hidup di dunia (Al-Kahfi:46). Anak juga sebagai bukti kebesaran dan kasih sayang Allah, pelanjut, penerus dan pewaris orang tua, tetapi juga sekaligus ujian (At-Taghabun:15).

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda rasulullah Saw, ”Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat (ditinggikan) derajatnya di jannah (syurga)”. Lalu ia bertanya (terheran-heran), ”Bagaimana aku bisa mendapat ini (yakni derajat yang tinggi di surga)?”. Dikatakan kepadanya, ”(Ini) disebabkan istighfar (permohonan ampun) dari anakmu (kepada Allah) untukmu”.

Sesungguhnya anak merupakan aset yang sangat berharga, karena anak yang shalih akan senantiasa mendoakan kedua orang tuanya.

Sesungguhnya Rasulullah Saw telah bersabda, apabila manusia telah mati, maka terputuslah dari semua amalnya kecuali tiga perkara. Shadaqah jariayah, ilmu yang diambil manfaatnya dan anak shalih yang mendoakannya”. (HR. Muslim)

Inilah puncak tertinggi dari keutamaan-keutamaan mempunyai anak, yaitu anak yang shalih yang bermanfaat bagi orang tua di dunia dan di akhirat. Dari hadits inipun kita mengetahui bahwa tujuan mulia dari mempunyai anak menurut syariat Islam ialah menjadikan anak-anak tersebut menjadi anak-anak yang shalih, anak-anak yang taat kepada Allah dan RasulNya dan anak-anak yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Bukan anak-anak yang durhaka apalagi yang kufur dan lain-lain yang dibenci oleh Allah dan RasulNya. Peran orang tua dalam hal ini sangat penting sekali dan menentukan.

Baca juga:  Agar Anak Mengenal Makanan dan Minuman Halal

Rasullullah Saw bersabda:

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi” (HR. Abu Dawud).

Sebagai amanah, semua yang dilakukan orang tua terhadap anaknya (bagaimana orang tua merawat, membesarkan dan mendidiknya) akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Dengan amat jelas Allah SWT memberikan peringatan tentang masalah tanggungjawab orang tua terhadap anak.

Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah (iman, ilmu dan amal), yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (An-Nisaa’: 9)

Setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang telah dipercayakan kepadanya. Dan seorang ayah bertanggungjawab atas kehidupan keluarganya. Dan seorang ibu bertanggungjawab atas harta dan anak suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya.“ (HR. Bukhari Muslim)

Semestinya seorang Muslim tidak merasa khawatir dan takut dengan banyak anak, justru dia merasa bersyukur karena telah mengikuti Sunnah Rasulullah SAW. Allah SWT akan memudahkan baginya dalam mendidik anak-anaknya, sekiranya ia bersungguh-sungguh untuk taat kepada Allah dan RasulNya.

Meskipun kaum Muslimin terus menerus ditakut-takuti supaya tidak memiliki banyak anak dengan alasan rizki, waktu dan tenaga yang terbatas untuk mengurus dan memperhatikan mereka, tapi sesungguhnya anak adalah anugerah yang luar biasa. Ada banyak hikmah dengan banyaknya anak. Diantaranya:

Baca juga:  Memahami Gejolak Seksual Si Bujang

1. Mendapat karunia yang besar yang lebih tinggi nilainya dari harta.

2. Menjadi buah hati yang menyejukkan pandangan

3. Sarana untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT

4. Di dunia mereka akan saling menolong dalam kebaikan

5. Mereka akan membantu meringankan beban orang tuanya

6. Doa mereka akan menjadi amal yang bermanfaat ketika orang tuanya sudah tidak bisa lagi beramal (telah meninggal dunia)

7. Jika ditakdirkan anaknya meninggal ketika masih kecil/belum baligh Insya Allah akan menjadi syafaat (penghalang masuknya seseorang ke dalam neraka) bagi orang tuanya di akhirat kelak.8. Anak akan menjadi hijab (pembatas) dirinya dengan api neraka, manakala orang tuanya mampu menjadikan anak-anaknya sebagai anak yang shalih dan shalihah.

9. Dengan banyaknya anak, akan menjadi salah satu sebab kemenangan kaum muslimin ketika jihad fisabilillah dikumandangkan karena jumlahnya yang sangat banyak

10. Rasulullah Saw bangga akan jumlah umatnya yang banyak.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *