BeritaInternasional

TPF PBB Ungkap Peran Militer dan Biksu Myanmar dalam Genosida Rohingya

MuslimahNews.com — Ketua Tim Pencari Fakta PBB untuk kasus Rohingya, Marzuki Darusman mengungkapkan bahwa timnya telah mengidentifikasi beberapa petinggi militer Myanmar yang diduga bertanggung jawab atas pembantaian etnis Muslim minoritas tersebut.

Marzuki mengatakan, dalam laporannya kepada PBB, timnya telah mencantumkan beberapa nama diantaranya seorang panglima tertinggi militer dan 5 orang pejabat militer setara pangdam, serta pimpinan brigade infantri.

“Mereka mungkin tidak langsung terlibat dalam perbuatan fisiknya. Tetapi tanggung jawab dalam hukum internasional itu semakin jauh dari perbuatan fisik, maka semakin besar tanggung jawab yang bersangkutan,” terang Marzuki kepada awak media saat ditemui di gedung wisma Antara, Jl. Medan Merdeka Selatan pada Rabu siang (14/11/2018).

“Mereka yang memimpin brigade infantri ringan yang beroperasi di seluruh Myanmar yang memang disiapkan untuk melakukan ‘operasi pembersihan’ besar-besaran pada akhir bulan Agustus itu. Sudah kita sebut namanya dalam laporan itu,” imbuhnya.

Marzuki mengatakan, brigade infantri ringan tersebut beroperasi dengan menghasut masyarakat dan melakukan tindakan-tindakan kekerasan terhadap kelompok Rohingya. Dia juga menyebut, tim pencari fakta tinggal melengkapi daftar nama yang dianggap bersalah.

Selain itu, Marzuki menambahkan, permasalahan Rohingya kini telah sampai ke Dewan Keamanan PBB. Namun di sana, beberapa negara termasuk Rusia dan Cina mencoba untuk mencegah langkah penuntutan terhadap para jenderal tersebut.

Baca juga:  Krisis HAM dan Omong Kosong Demokrasi di Myanmar

“Tetapi suara di Dewan Keamanan sendiri mayoritas setuju dengan laporan TPF dan berusaha untuk melakukan penuntutan terhadap mereka yang bersalah. Nantinya Dewan Keamanan PBB lah yang akan membentuk majelis untuk mengadili mereka,” ujarnya.

“Ini memerlukan suatu upaya di PBB, dan mungkin tidak bisa segera ditunjukkan. Tetapi karena yang terjadi diduga adalah genosida, tidak mudah bagi PBB untuk mengesampingkan hal itu. Memang masih harus ada upaya-upaya dari pemerintah dan ASEAN untuk mendorong ini agar berakhir di satu Pengadilan Internasional yang dibentuk oleh dewan keamanan nasional,” lanjut Marzuki.

Selain pihak militer, Marzuki Darusman juga membenarkan adanya keterlibatan pemuka agama setempat dalam kasus pembantaian etnis Rohingya. Yaitu dari kalangan biksu Budha radikal bernama Wirathu.

“Dengan bantuan dari tentara Myanmar, dia melakukan diskriminasi total terhadap masyarakat Rohingya yang tidak diakui sebagai satu suku bangsa dan yang kebetulan menganut agama Islam,” ungkapnya.[] Kiblat.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *