BeritaInternasional

Warga Gaza: Ini adalah Idul Fitri Tersulit dalam Hidup Saya

MuslimahNews, GAZA — Pembunuhan Israel atas sedikit-dikitnya 125 warga Palestina selama unjuk rasa di perbatasan Gaza membuat kelam perayaan Idul Fitri pada tahun ini. Kesulitan ekonomi dari tahun-tahun pengucilan, perang dan persaingan politik dalam negeri juga menggelapkan suasana hati warga di wilayah berpenduduk dua juta orang yang dikelola Hamas tersebut.

“Ini adalah Idul Fitri tersulit dalam hidup saya,” kata Worod al-Jamal, yang anak lelakinya berusia 15 tahun Haitham, tewas akibat tembakan Israel dalam unjuk rasa pada 7 Juni. Worod menunjukkan kepada wartawan celana jins, sepatu dan kaos baru, yang dibeli putranya dua hari sebelum kematian anaknya.

Membeli pakaian anak-anak baru adalah bagian dari tradisi liburan warga Gaza. Puluhan keluarga lain di Gaza juga berduka cita tahun ini. Kondisi ini menambah rasa putus asa.

“Situasinya buruk. Daya beli sangat lemah dan penjualan tahun ini berada pada titik terendah dalam beberapa tahun, “kata Omar al-Bayouk, yang toko pakaiannya, seperti banyak toko lain di Gaza, hampir tidak ada pelanggan menjelang liburan.

Sementara, di kamp pengungsi Nusseirat Gaza, Abdel-Rahman Nofal, 15, berbelanja dengan ayahnya untuk pakaian baru. “Saya membeli sepasang sepatu tetapi saya hanya akan bisa memakai satu sepatu. Yang lain, akan saya simpan di rumah, “kata remaja itu, yang kaki kirinya diamputasi setelah dia terluka oleh tentara tembakan Israel di salah satu protes.

Baca juga:  [Diskusi WAG] Mencermati Karakter Yahudi, Adakah Solusi Selain Jihad untuk Menyelamatkan Palestina? 

Warga Palestina beberapa bulan terakhir telah mengadakan demonstrasi massal di perbatasan Gaza. Majelis Umum PBB pada Rabu (13/6) mengutuk Israel  atas penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap warga sipil Palestina.

PBB menyebut resolusi itu satu pihak, dan mengatakan tidak menyebutkan Hamas dan menuduh kelompok itu memulai kekerasan. Adapun, Israel mengklaim, banyak dari 125 orang hang tewas adalah militan yang menggunakan warga sebagai tameng manusia dan pasukannya memukul mundur serangan di pagar perbatasan dengan Gaza.[]

Sumber : Republika/Antara/Reuters

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *