BeritaKomentar Politik

Kehidupan Fiktif Youtuber, Produk Peradaban Palsu Kapitalisme

Peradaban kapitalistik hari ini menciptakan sebuah industri mengerikan bernama “industri kepalsuan”. Dengan adanya sarana teknologi informasi yang mudah diakses oleh semua orang, semua orang pun bebas membuat konten yang bisa dinikmati siapa saja. Mereka bisa membuat sebuah citra apa saja yang nampak pada layar gadget dan memanfaatkan emosi para penontonnya. Bisa jadi itu adalah kejadian nyata atau rekaan semata.


MuslimahNews, KOMPOL — Baru-baru ini mencuat kabar yang mengguncang jagat dunia maya internasional. Pasangan social media influencer asal Inggris terkuak menjalani “kehidupan ganda” dan membohongi warga net selama ini. Kehidupan mereka yang sederhana dan terlihat relijius ternyata diduga adalah palsu semata bahkan “the real life“-nya sangat jauh dari gambaran yang diketahui orang-orang. Warga net curiga apa yang mereka lakukan ini adalah demi meraih keuntungan materi saja. Kasus ini selanjutnya berada dalam penyelidikan yang berwenang karena juga mengandung unsur penggelapan uang dan kekerasan.

Ini juga mengingatkan kita pada kasus serupa beberapa tahun yang lalu di Amerika. Seorang gadis yang terkenal berkat vlog-nya di Youtube, ternyata adalah sosok rekaan yang diperankan oleh aktor. Menjalani kehidupan sebagai home schooler dan menceritakan kisahnya di media sosial membuatnya menarik perhatian khalayak. Masyarakat pun terkaget bahwa ternyata itu adalah kisah yang ditulis oleh penulis script dan hanyalah permainan peran yang diarahkan oleh sutradara. (Parhlo.com/uk , The Guardian)

Komentar:
Peradaban kapitalistik hari ini menciptakan sebuah industri mengerikan bernama “industri kepalsuan”. Dengan adanya sarana teknologi informasi yang mudah diakses oleh semua orang, semua orang pun bebas membuat konten yang bisa dinikmati siapa saja. Mereka bisa membuat sebuah citra apa saja yang nampak pada layar gadget dan memanfaatkan emosi para penontonnya. Bisa jadi itu adalah kejadian nyata atau rekaan semata.

Berbagai macam peluang meraih pundi-pundi uang dari media sosial menggiurkan banyak orang. Mereka bahkan tak peduli lagi pada norma dan moral. Menipu masyarakat bukanlah hal yang berat, asal dari sana keuntungan bisa didapat.

Penghambaan pada materi hari ini telah merusak integritas kemanusiaan. Perilaku-perilaku curang dan ketidakjujuran menjadi lumrah. Nilai-nilai luhur di tengah masyarakat luntur, digantikan dengan kebanggaan terhadap popularitas dan banyaknya harta yang dipunya.

Baca juga:  [News] Perkawinan Anak, Praktik Berbahaya?

Sungguh, Islam datang untuk mengubah pandangan hidup yang rendah itu, yang hanya tertuju pada dunia yang sementara. Islam meninggikan cita-cita hingga menembus batas pandangan yang dapat dijangkau manusia. Islam megarahkan kehidupan dunia ini sebagai batu pijakan kehidupan akhirat yang kekal. Islam memenuhi benak setiap insan dengan nilai-nilai luhur, semata-mata agar Allah rida terhadap hamba-Nya. Dan itu telah terbukti dalam kisah revolusioner Muhammad Saw yang mengangkat peradaban Arab jahiliyah sebelum datangnya Islam menjadi peradaban yang unggul dan mulia layaknya mercusuar di tengah kancah dunia.

Peradaban Islam dahulu telah sukses menggantikan peradaban yang rendah dan rusak moral yang sama rusaknya dengan apa yang kita lihat hari ini. Maka tak ada lagi obat yang dapat diharapkan bagi umat manusia selain membalikkan lagi peradaban rusak ini menjadi peradaban Islam yang tinggi.

Allah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ عَلٰى عَبْدِهٖۤ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ لِّيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ بِكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang.”
(TQS. Al-Hadid 57: Ayat 9)[] Tim Redaksi Fareastern Muslimah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *