Kontrol Sosial, Kekuatan Dahsyat Umat Islam
MuslimahNews.com — Aksi Bela Tauhid 212, Ahad (2/12/2018), lalu menjadi magnet pemersatu umat dari berbagai daerah, mereka berbondong-bondong datang ke Ibukota untuk menjadi saksi dari momentum berkibarnya jutaan Al-Liwa’ dan Ar-Rayah.
Di balik fenomena di aksi 212, ada fakta menarik ketika umat sangat menjaga agar jangan sampai ada yang menginjak rumput, tidak mendorong orang lain, memberi jalan, dll. MNews mewawancarai Ustazah Iffah Ainur Rochmah yang juga merupakan salah satu peserta dalam aksi itu, Kamis (6/12/2018).
[Foto: Peserta aksi 212 membagikan minuman gratis, Ahad (2/12/2018)]
“Umat merasakan panggilan yang sama untuk hadir di aksi itu, yaitu panggilan iman dan dorongan kesadaran. Semua ingin memberikan yang terbaik yang dimiliki untuk membuktikan imannya. Apa saja akan dikorbankan karena sadar bahwa itulah kebaikan,” ujar Ustazah Iffah.
Ustazah Iffah lalu menjelaskan kesadaran seperti apa yang mampu menggerakkan jutaan umat Islam dalam aksi itu, “Kesadaran akan tanggung jawab sebagai Muslim yang harus membela kalimat tauhid, meninggikan bendera Rasulullah, dan menuntut pelaku pembakaran bendera Rasul diberi sanksi setimpal. Juga kesadaran bahwa citra umat Islam yang dicap radikal wajib dilawan dengan aksi nyata yang begitu santun, elegan dan bermartabat inilah yang menjadi sebab perilaku itu.”
[Foto: Tim medis aksi 212, Ahad (2/12/2018)]
Iman dan kesadaran inilah, kata Ustazah Iffah, yang mendorong umat melakukan kontrol terhadap diri dan lingkungannya. Dirinya ingin menunjukkan sikap terbaik sebagai Muslim dan juga ingin menjaga agar saudaranya melakukan hal yang sama. Sesungguhnya inilah kekuatan dahsyat yang dimiliki umat Islam.
“Nah, inilah yang harus kita pahami, semua Muslim sesungguhnya punya modal dasar memberikan kontribusi terbaik kalau diseru dengan seruan iman. Karenanya fenomema ini semestinya meyakinkan kita, bila sistem kehidupan kita hari ini dibangun atas landasan iman/takwa maka bisa dipastikan bahwa kesertaaan masyarakat untuk berkontribusi menjalankan semua aturan dengan kerelaan dan bahkan dengan pengorbanan terbaiknya,” sambungnya
[Foto: Seorang Ibu mengantarkan infaqnya di tengah malam saat aksi 212, Ahad (2/12/2018)]
Masyarakat akan bahu membahu, kata Ustazah Iffah, menjalankan agenda pembangunan karena yakin itu memberi kebaikan dunia akhirat. Bahkan mereka akan melakukan kontrol sosial dan memberi nasihat pada penguasa sebagai wujud kasih sayang sesama Muslim.
“Berbeda dengan hari ini ketika sistem yang berjalan tidak dibangun atas pondasi takwa bahkan banyak aturan yang diberlakukan bertentangan dengan perintah agama, maka terjadi kegamangan bahkan resistensi dari umat Islam. Mereka menjalankan aturan karena maslahat pribadi saja atau karena takut hukuman. Bukan karena kesadaran dan keyakinan akan mendatangkan kebaikan. Tidak akan lahir sikap kerelaan dan semangat berkorban untuk tegaknya aturan tersebut. Banyak pula masyarakat yg masa bodo terhadap lingkungan, selama tidak mengganggu kepentingan dirinya,” paparnya lagi.
Lalu Ustazah Iffah menjelaskan bahwa hendaknya kita sadar, darimana lagi kita bisa membangun sebuah tata kehidupan dan sistem pemerintahan, yang dengannya bisa menghantarkan pada terpenuhinya seluruh kemaslahatan dan tercapainya kebaikan-kebaikan di dunia. Sekaligus bisa menjamin keselamatan dan kebahagiaan hakiki di akhirat. Tidak lain tata kehidupan itu adalah tata kehidupan Islam dan sistem pemerintahan yang bersumber dari Islam adalah sistem Khilafah.[]